Biro Psikologi UP45 Adakan Webinar Agresi pada Remaja: Remaja Sehat Jiwa dan Berempati

Biro Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta mengadakan Webinar Agresi pada Remaja: Remaja Sehat Jiwa dan Berempati pada pukul 13.00-15.30 WIB (31/01/2022). Webinar ini diikuti lebih dari seratus peserta dengan menghadirkan narasumber Drs. Indra Wahyudi selaku Dosen Prodi Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan Titik Haryani, S.Pd., M.Pd Selaku Pengawas SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Kulon Progo.

Webinar ini turut mengundang Rektor UP45 dalam hal ini diwakili oleh Dr. Benedictus Renny See, SH., SE., MH. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dalam sambutannya, Dr. Benedictus Renny See, SH., SE., MH. menyampaikan apresiasi atas semangat para peserta dalam mengikuti webinar. Beliau juga menyampaikan ketertarikannya terkait webinar ini dikarenakan tema yang dibawakan sangat dekat dengan kepribadian manusia.

Webinar berlangsung dengan lancar. Peserta begitu antusias mengikuti arahan narasumber. Drs. Indra Wahyudi dalam paparannya menyampaikan terkait kondisi remaja yang sedang mencari identitas diri. Salah satu ungkapan pencarian identitas diri yang cukup meresahkan yaitu kekerasan. Drs. Indra Wahyudi menyampaikan, “Hakekat perilaku kekerasaan yaitu penyerangan yang sengaja dilakukan kepada orang lain, sedangkan orang lain yang merasa dirinya terancam akan menghindar. Hal yang terjadi tersebut berasal dari proses belajar bersama dengan tiga kandungan sosial yang terdiri atas kandungan keluarga, lingkungan sekitar, dan masyarakat.”

Pada materi kedua, Titik Haryani, S.Pd., M.Pd menyampaikan, “Perilaku agresi pada remaja merupakan kecenderungan kekerasan yang dimanivestasi dalam bentuk tindakan yang merusak. Agresi disebabkan oleh kebutuhan pasangan, naluri berkelahi, keinginan melukai orang lain, frustasi, self image negatif, provokasi, suhu tinggi, adanya senjata, dan kompleksitas pemicu agresi. Adapun cara mendeteksi adanya kenakalan remaja yaitu asesmen, observasi, komunikasi, studi dokumen, dan deteksi dini kesehatan mental. Mengajak remaja untuk mengenali dirinya juga menjadi bagian penting untuk menekan kemunculan perilaku agresi.”

“Pada masa remaja, mereka cenderung mengalami krisis identitas seperti merasa tidak pasti dengan dirinya, tidak terhubung dengan masyarakat, selalu menuntut untuk dihargai, dan merasa sangat penting di hadapan orang lain. Membangun identitas pada diri remaja juga sangat penting. Adapun upaya untuk membangun identitas remaja yaitu mengaktualisasi diri, memilih, dan membentuk”, tutupnya.