UP45 Gelar Bedah Buku Aspek Hukum Administrasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta sebagai The University of Petroleum yang fokus terhadap kompleksitas pada industri minyak dan gas senantiasa memfasilistasi civitas akademik untuk mengupgrade ilmu pengetahuan, olehkarena itu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UP45 menyelenggarakan kegiatan bedah buku Aspek Hukum Administrasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi karya Didik S Setyadi. Kegiatan ini mendapat sambutan postif oleh Dekan Fisipol UP45, Dr Bening Hadilinatih M.Si menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan positif bagi civitas akademik UP45 untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai hukum administrasi.

“Buku ini sebagai pengantar untuk mengetahui aspek hukum administrasi khususnya pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, mengingat kegiatan ini tidak sedikit dilakukan di Indonesia”, ujar Didik sebagai penulis buku pada Rabu pagi, 21 Agustus 2019. Didik menjelaskan bahwa dalam bukunya, ia juga membahas ruang lingkup kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas sebagai penjelasan awal untuk memahami hukum administrasi. Buku ini dilengkapi dengan lampiran peraturan-peraturan yang menjadi dasar kegiatan tersebut.

Acara bedah buku yang diselenggarakan oleh Fisipol UP45 menghadirkan dua reviewer yaitu Sukirno, S.H.,M.H (Dekan Fakultas Hukum UP45) dan Edward Bot, S.Phil (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UP45) dan dimoderatori oleh Syamsyudin, MA (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UP45).

Reviewer menyambut baik hadirnya buku Aspek Hukum Administrasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi karya Didik S Setyadi, sebab buku ini dapat menjadi bahan belajar para civitas akademika UP45. “Buku ini mengantarkan kita dan mahasiswa untuk memahami dan mendalami hukum administrasi pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas, yang sesuai dengan background UP45 sebagai The University of Petroleum” ungkap Sukirno.

Meriahkan HUT RI ke-74 Tahun, KKN UP45 Meriahkan Kirab Kyai Pancas

Beragam potensi dan kearifan lokal di miliki masyarakat kita. Namun, seiring perkembangan jaman terkadang potensi dan kearifan lokal yang sarat dengan nilai luhur telah ditinggalkan. Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, masyarakat Padukuhan Mancasan-Kleben bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kelompok 9 Universitas Proklamasi 45 (UP45) Yogyakarta mengelar Ziarah Makam dengan dirangkai dengan Kirab Budaya melalui Kirab Bregodo Kyai Pancas Sabtu (17/8/2019). Kegiatan yang dikuti oleh masyarakat Padukuhan Mancasan-Kleben dan Kelompok 9 KKN UP45 Yogyakarta diawali prosesi kirab start dari RT I dan berakhir di Makam Umum Padukuhan Mancasan Kleben.       

Dalam sambutannya Gapong SE selaku Dukuh Mancasan Kleben menyampaikan bahwa ,” dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pihaknya rutin mengelar Ziarah Makam dan Kirab Bregodo Kyai Pancas sebagai agenda tahunan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengenang para pahlawan. Selain itu, spirit keikhlasan pahlawan harus menjadi teladan bagi masyarakat untuk senantiasa mewarisi semangat untuk meneruskan perjuangan dan selalu maju serta guyub rukun dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Terima kasih atas partisipasi seluruh lapisan masyarakat dan pihak lainnya yang telah ikut serta mensuksesan acara tersebut”.

Sedangkan Aris Wanimbo selaku Ketua Kelompok 9 KKN UP45 Yogyakarta mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kegiatan ini dan terima kasih kepada masyarakat Padukuhan Mancasan Kleben telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi dalam rangakain kegiatan di padukuhan ini. Pihaknya bangga dengan tradisi masyarakat Padukuhan Mancasan-Kleben yang masih memiliki komitmen dan kemauan untuk senantiasa melestarikan nilai-nilai tradisi luhur yang dimiliki. Warga masyarakat Mancasan-kleben bersatu dengan segenap kemampuanya mengelar rangkaian acara budaya ini. Hal ini semata-mata untuk melestarikan potensi lokal yang ada. Masyarakat Mancasan-Kleben pantas mendapatkan predikat semacam Kampung Lestari karena telah terbukti dalam melestarikan tradisinya. Semoga kedepannya Padukuhan Mancasan-Kleben berkembang dan maju menjadi “Kampung Lestari” yang membanggakan bagi generasi masa depan.” Tutur Aris mahasiswa dari Papua ini.    

Adapun Yudha seorang pengunjung dari Bandung disela-sela menyaksikan kirab kepda media mengatakan bahwa kegiatan seperti ini bagus sekali dan perlu diselenggarakan untuk melestarikan potensi budaya lokal. Ia berharap kegiatan ini dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik oleh masyarakat itu sendiri. Saat ini, sangat langka ditemukan warga masyarakat yang guyub rukun mau melestarikan asset budaya seperti ini. Ia berharap dapat menyaksikannya kembali di waktu yang akan datang.

UP45 Tuan Rumah Diskusi Sustainable Development Goals (SDGs): Public Private Partnership (PPP) Projects in Renewable Energy

Kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk merupakan tantangan tersendiri bagi generasi sekarang maupun mendatang, oleh karena itu dibutuhkan pembaharuan energi. Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta bersama Indonesia Geothermal Association (INAGA) bekerja sama dengan Friendship Force Indonesia di Yogyakarta mengadakan diskusi dengan tema “Discussion on Sustainable Development Goals (SDGs): ‘Public Private Partnership’ (PPP) Projects in Renewable Energy”. Kegiatan ini diselenggarakan di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta sebagai salah satu kampus energi pada Sabtu, 03 Agustus 2019, di organize oleh KUI UP45.

Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa anggota INAGA Yogyakarta dari Universitas Proklamasi 45, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, serta 20 ambasador Friendship Force perwakilan Indonesia, New Zealand, dan Australia. Materi diskusi yang diusung yaitu mengenai energi terbarukan yang selaras dengan prinsip-prinsip SDGs, dimoderatori oleh Prijo Utomo (API-INAGA), sedangkan narasumber yang dihadirkan yaitu Sugeng Riyono (API-INAGA) dan Alan Yogi Lau (Anglo Euro Energi Indonesia).

Energi yang diharapkan adalah energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sesuai dengan prinsip-prinsip SDGs. Menurut Alan, energi baru terbarukan yang harus dilihat sebagai alternatif utama yaitu geothermal (panas bumi), gas, angin, dan solar system. Gas merupakan salah satu alternatif energi di Indonesia karenakan negara ini memiliki cadangan gas yang melimpah namun belum tereksplorasi, gas dinilai lebih aman, efisien, dan murah, bahkan dapat menyerap tenaga kerja baru di Indonesia. Pemerintah juga diharapkan melakukan pengembangan dan peningkatan kerja sama energi terbarukan melalui PPP dan para investor. Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta melalui Syamsul Ma’arif selaku Wakil Rektor I mengatakan “UP45 sangat mendukung kegiatan ini, UP45 akan mendukung dengan menyediakan sumberdaya manusia. Hal ini berarti bahwa mahasiswa dan dosen UP45 akan bersinergi untuk research tentang energi terbarukan yang selaras dengan SDGs. Semoga kegiatan ini dapat menjadi pemacu para mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian energi baru terbarukan yang lebih bersih dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip SDGs”, tutup Syamsul.

Kegiatan diskusi ini ditutup dengan penanaman pohon bersama Rektor Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan perwakilan API-INAGA dan Friendship Force Indonesia serta ambassador New Zealand dan Australia di taman kampus. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi pemacu para mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian tentang energi baru terbarukan yang lebih bersih dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip SDGs.

Technical Meeting Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Proklamasi 45 (REVISI)

Sehubungan dengan hasil konfirmasi mahasiswa baru UP45, jika diadakan TM (Technical Meeting) pada pagi hari banyak yang berhalangan hadir maka akan diadakan pada SIANG HARI dengan perubahan sebagai berikut.

Sebelum dilaksanakannya kegiatan PKKMB, akan diadakan Technical Meeting dengan tujuan untuk memberikan informasi awal terkait PKKMB.
Hari         :     SENIN
Tanggal  :     2 SEPTEMBER 2019
Waktu     :     13.00 – selesai
Lokasi    :     Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Proklamasi 45

Kegiatan PKKMB akan dilaksanakan selama tiga hari dan bersifat WAJIB bagi mahasiswa baru Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Angkatan 2019.
Hari          :     Kamis-Jumat-Sabtu
Tanggal   :     5 – 6 – 7 SEPTEMBER 2019
Waktu      :     07.00 – 17.00
Lokasi     :     Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

DPMPPA Yogyakarta dan UP45 Laksanakan Edukasi Penggunaan Gadget yang Sehat dan Pencegahan Kekerasan Seksual di SMP Negeri 9 Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak Yogyakarta mengadakan Edukasi Penggunaan Gadget yang Sehat dan Pencegahan Kekerasan Seksual pada dan oleh Anak di Aula besar SMP Negeri 9 Yogyakarta (2/8). Hal ini dilakukan karena adanya peningkatan kekerasan seksual pada anak akhir-akhir ini yang salah satu penyebabnya adalah penggunaan gadget yang tidak sehat. Narasumber pada kegiatan adalah Dr. Arundati Shinta, MA dan Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA, dosen Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

“Apakah smartphone menguntungkan atau merugikan? Sebutkan apa keuntungan dan kerugian yang dirasakan!”, demikian tanya Arundati hingga peserta secara spontan merespon dengan beragam jawaban dan alasan. Metode yang dilakukan dalam edukasi ini memacu setiap peserta untuk aktif terlibat secara langsung sebagai proses dalam memahami materi yang disajikan. Acara yang dibagi dalam 2 sesi diikuti oleh 100 peserta didik, dibentuk dalam kelompok-kelompok diskusi untuk menjawab 6 pertanyaan yang mengembangkan kesadaran tentang aktivitas terkait penggunaan gadget, hingga peserta mampu merumuskan penggunaan gadget secara sehat.

Peserta didik yang hadir duduk di bangku kelas 8 menyatakan bahwa dirinya memiliki gadget dalam bentuk smartphone dan sebagian besar mengungkapkan bahwa mereka mengunakan smartphone setidaknya 5 jam setiap hari. Aplikasi yang selalu digunakan yaitu media sosial sepeti facebook, instagram, whatsapp, youtube. Salah satu siswa mengungkapkan bahwa merasa senang dengan berlama-lama menggunakan smartphone, bahkan merasa janggal dan enggan bila harus meninggalkan smartphone bila bepergian. Teguran dari orang tua untuk tidak sering menggunakan smartphone pun juga seringkali didengar meskipun tak lama kemudian berlanjut tetap menggunakan smartphone lagi.

Siswa lainnya mengungkapkan tidak mampu membatasi penggunaan gadget dengan berbagai alasan yaitu terdapat hal positif dari gadget, memperoleh informasi dari internet dalam mengerjakan PR, memperluas wawasan dan pergaulan sosial, orang tua dan keluarga mereka juga menggunakan gadget, gadget dibutuhkan sebagai media berkomunikasi dengan keluarga. “Upaya pencegahan agar tidak menggunakan gadget secara berlebihan antara lain yaitu matikan notifikasi, gunakan seperlunya, perbanyak aktivitas interaksi sosial, fokus dengan aktivitas positif, matikan sebelum tidur, hindari penggunaaan saat berkendara”, kata Arundati.

Arundati menjelaskan bahwa penggunaan gadget bagi siswa, lebih utama pada sarana bermedia sosial dan bermain game. Ketika bermedia sosial, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah publikasi identitas diri dan terdapatnya ancaman bahkan kekerasan seksual. Arundati memberikan materi Pencegahan Kekerasan Seksual pada dan oleh anak disajikan dengan mengajak peserta untuk menggambar tubuh yang sering disebut sebagai body mapping. Para peserta dipisah antara kelompok siswa laki dan kelompok siwa perempuan. Peserta dibimbing agar lebih mampu memahami kondisi tubuhnya, kondisi tubuh lawan jenisnya, serta menjaga dan menghindarkan diri dari kekerasan seksual. “Tidak perlu merasa malu membicarakan seks dalam keluarga. Bertanyalah kepada ayah dan ibu untuk mendapatkan informasi yang tepat daripada bertanya pada teman tentang seks”, tambah Arundati.

“Kecenderungan penggunaan gadget secara berlebihan dan tidak tepat akan menjadikan seseorang bersikap tidak peduli pada lingkungannya baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Dampak yang sering dialami dan cenderung tidak disadari oleh pengguna gadget secara berlebihan yaitu potensi stress berpengaruh pada emosi yang tidak stabil, kurang fokus dalam mengerjakan aktivitas, interaksi sosial terganggu, insomnia, produktivitas menurun yang ditunjukkan dengan nilai prestasi belajar yang tidak optimal”, tambah Wahyu.

“Kekerasan seksual bisa terjadi baik di rumah maupun di sekolah dengan bentuk-bentuk sangat bervariasi. Kekerasan seksual di sekolah, berupa kata-kata yang melecehkan yang berdampak pada rasa tidak menyenangkan hingga tindakan pemaksaan secara fisik. Penting bagi setiap siswa untuk menanamkan rasa malu, mengembangkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan jiwa feminitas pada perempuan, menjaga kebersihan diri, mandiri, mampu menguasai diri, disiplin, dan sikap moral yang memperhatikan tentang etika sopan santun”, tandas Wahyu.