PERTAMINA : LIKUIDASI PETRAL RAMPUNG APRIL 2016

<p>Tahap-tahap likuidasi sampai saat ini masih terus berlanjut.</p>

<p>&nbsp;</p>

<p>PT Pertamina menyatakan segera merampungkan proses likuidasi anak usahanya, Pertamina Energi Trading Limited (Petral), yang sudah resmi dibubarkan pemerintah pada tahun depan.<br />
<br />
Menurut <em>Vice President Coorporate Communication</em> Pertamina, Wianda Pusponegoro, langkah Pertamina dalam melikuidasi Petral sudah dilakukan sejak 13 Mei 2015, dan tahap-tahap likuidasi sampai saat ini masih terus berlanjut.<br />
<br />
&quot;Kami harap semuanya akan beres, bisa dalam waktu dekat dan tidak akan melewati April 2016,&quot; ujar Wianda, di Jakarta, Selasa 19 Mei 2015.<br />
<br />
Wianda mengatakan, hal tersebut dilihat langkah Pertamina yang saat ini masih terus melakukan investigasi dan <em>review </em>aset dan kewajiban yang dimiliki Petral.<br />
<br />
&quot;Kami saat ini sudah dalam tahap likuidasi <em>review</em>, dengan menunjuk auditor independen, termasuk akuntan publik untuk hal tersebut,&quot; katanya.<br />
<br />
Wianda menuturkan, dengan adanya proses likuidasi kepada Petral, nantinya aset, serta kewajiban Petral otomatis akan dilimpahkan sepenuhnya ke Pertamina sebagai induk usaha dari Petral.<br />
<br />
&quot;Dari situ, kami akan tahu berapa aset total dari Petral Grup. Kemudian, kewajiban-kewajiban Petral Grup dan nantinya aset-aset tersebut bisa diambil langsung di bawah Pertamina,&quot; kata Wianda.</p>

<p>&nbsp;</p>

<p>Sumber : www.viva.co.id</p>

<p>&nbsp;</p>

<p>&nbsp;</p>

INI TEMUAN MENGEJUTKAN TIM REFORMASI MIGAS PADA PETRAL

<p>Tim Reformasi Tata Kelola Migas (TRTKM) banyak menemukan temuan-temuan mengejutkan, setelah enam bulan gencar menyoroti masalah minyak dan gas yang terjadi di Indonesia.<br />
<br />
Salah satu yang paling disorot adalah tentang keberadaan anak perusahaan dari PT Pertamina, yakni Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).<br />
<br />
Setelah banyak menimbulkan pro dan kontra, akhirnya Petral resmi dibubarkan pemerintah. Keputusan ini diambil untuk memutus mata rantai praktik &quot;mafia migas&quot; terkait pengadaan bahan bakar minyak (BBM) dan minyak mentah.<br />
<br />
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, Rabu 13 Mei 2015, mengungkapkan temuan-temuan mereka terhadap anak perusahaan Pertamina ini.</p>

<p>Salah satunya dari sebuah anak usaha Petral, Pertamina Energy Service Pte Limited (PES) yang mengklaim pengadaan minyak lambat laun semakin banyak melalui perusahaan minyak nasional (national oil company/NOC).<br />
<br />
&quot;Bahkan, sekarang sudah sepenuhnya dari NOC. Dengan perubahan ini muncul kesan kuat, mata rantai pengadaan minyak semakin pendek. Kenyataanya, perusahaan-perusahaan NOC yang memenangi tender pengadaan tidak selalu memasok minyaknya sendiri,&quot; ujar Faisal di Kementerian ESDM, Jakarta.<br />
<br />
Dijelaskannya, NOC tidak terbatas hanya pada produksi minyak mentah sendiri, tetapi juga pemegang saham mayoritas perusahaan besar minyak dan pemilik kilang BBM.</p>

<p>Dengan begitu, kata Faisal, pihaknya menyimpulkan tidak banyak perubahan dalam praktik pengadaan minyak. Akibatnya, mata rantai pengadaan tidak mengalami perbaikan berarti.<br />
<br />
&quot;Tetapi, tidak semua NOC merupakan produsen miyak, atau memiliki ladang miyak, seperti Maldives NOC Ltd (tertera dalam daftar mitra usaha Petral). Selain itu, NOC beberapa kali digunakan sebagai kedok untuk memenuhi ketentuan pengadaan minyak oleh PES,&quot; ujarnya.</p>

<p>&nbsp;</p>

<p>&nbsp;</p>

<p>Sumber : www.viva.co.id</p>

<p>&nbsp;</p>

<p>&nbsp;</p>

<p>&nbsp;</p>

Perayaan Hari Valentine

<p style="text-align:justify">Perayaan valentine di Indonesia selalu menimbulkan kontroversi. Bagi sekelompok masyarakat melihat perayaan hari tersebut sebagai sebuah bentuk perayaan yang berasal dari budaya barat dan merusak tatanan budaya yang telah ada. Sedangkan bagi kelompok lainnya cenderung menerima budaya tersebut dan tertarik untuk menerimanya. Kaum muda biasanya lebih mengenal tentang hari valentine dan bagi sebagian kelompok cenderung merayakannya secara berlebihan. Perayaan hari valentine biasa identik dengan warna merah muda. Pernak-pernik berupa pakaian, pita, hiasan berbentuk bunga mawar merah, boneka dan coklat dengan bungkus yang bertuliskan kata-kata mutiara yang bertemakan cinta. Perayaan valentine tepatnya dilakukan setiap tanggal 14 Februari.</p>

<p style="text-align:justify">Esensi dari perayaan tersebut positif, yaitu peringatan tentang kasih sayang kepada orang lain. Menjadi kontraversi ketika pemahaman Valentine disempitkan dengan peringatan kasih sayang hanya kepada pasangan. Terutama pasangan yang belum menikah, yaitu yang sedang berpacaran, sehingga seringkali muncul istilah hari Valentine sebagai COUPLE DAY hanya untuk mereka yang berpacaran. Perlu untuk lebih dicermati bahwa adanya kecenderungan di kalangan remaja yang bersikap evoria sehingga jangan sampai menjadi sesuatu yang salah kaprah kearah hedonis.</p>

<p style="text-align:justify">Perayaan Valentine bukan hari raya tapi SOCIAL DESIREBELITY masyarakat, mengingat peristiwa tentang &ldquo;cinta kasih&rdquo;. Pada dasarnya masyarakat memandang hari valentine hanya sebagai simbol mengingatkan akan pentingnya cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari dan yang terpenting adalah relasi dari cinta kasih terebut setiap harinya. Tanggal 14 Februari tidak perlu dipergunjingkan sebab tidak ada yang menjadikan sebagai hari raya. Kondisi psikologis akan labil dengan fenomena masyarakat jika individu tidak bisa memahami dan menerima kesamaan dan perbedaan. Individu tidak berpandangan luas atas peristiwa sebab-akibat. Hendaknya adanya kebebasan dalam bersikap, bagi yang merayakan ataupun yang tidak. Hal terpenting adalah esensi dan jangan berlebihan. Di sinilah pengalaman dan kesempatan untuk mengembangkan hasrat membantu, memberi, mengasihi atau yang sering disebut dengan ALTRUISM.</p>

<p style="text-align:justify"><strong>Oleh : Fx. Wahyu Widiantoro</strong></p>

<p style="text-align:justify"><em>(Materi pada Siaran Interaktif Psikologi di RRI Kotabaru DIY)</em></p>

MENOLONG DENGAN PAMRIH

<p style="text-align:justify">Kalimat yang sering terlontar dan menjadi sebuah nasehat dari para orang tua kepada anak-anaknya yaitu &rdquo;menolong-tanpa-pamrih&rdquo;. Kalimat tersebut menjadi janggal dan patut dicermati bila diubah menjadi &rdquo;menolong-dengan-pamrih&rdquo;. Seperti halnya pada pertengahan bulan Februari 2015, berbagai media memberitakan tentang pihak Australia yang mengingatkan Indonesia dulu pernah menolong Tsunami. Pemberitaan tersebut membentuk persepsi masyarakat bahwa Australia menolong-dengan-pamrih. Hal yang mungkin terjadi adalah ketika terjadi bencan Tsunami di Aceh, pihak Australia memang memiliki dorongan altruism untuk menolong korban di Aceh. Bila sekarang seolah bersyarat bisa dikarenakan adanya kasus eksekusi oleh pemerintah Indonesia terhadap warga Australia. Bagi pemerintah Indonesai saat ini waktunya bangkit, berbagai bentuk peristiwa yang tidak mendukung kemajuan bangsa segera ditindak dengan tegas. Keputusan tegas pemerintah Indonesia menjadi semacam <em>shock terapi</em> bagi Australia. Cukup bisa dipahami, karena eksekusi mati biasanya hanya berlaku di negara-negara tertentu dan apakah tindakan ini tegas dan sungguh berkarakter Indonesia atau karena adanya faktor lain.</p>

<p style="text-align:justify">Dorongan untuk menolong atau yang sering disebut sebagai altruism secara psikologis pasti ada pada setiap individu, baik disadari maupun tidak. Bila terjadi sikap menolong-dengan- pamrih biasanya karena adanya faktor eksternal yang mempengaruhi individu, seperti luka batin, kekecewaan, serta pengalaman yang tidak mengenakan. Pada dasarnya menolong-dengan-pamrih tetaplah perlu dikritisi. Apabila pamrih yang dimaksud merupakan <em>simbiosis mutualisme</em> dalam hal positif maka sikap tersebut akan mendukung kerukunan bersama. Individu yang memiliki altruism yang baik adalah: memberi, empati, kerelaan yang tentu saja sesuai dengan porsinya dan tidak bersyarat. Pengembangan altruism hendaknya dimulai sejak dini. Alternatif cara mendidik anak sedini mungkin untuk memiliki jiwa altruism yaitu anak sering diajak berkegiatan bersama, dibiasakan spontan dalam menolong tanpa harus ada alasan tentunya dalam konteks yang positif, sehingga anak akan terbiasa melakukan &ldquo;menolong&rdquo; merupakan sesuatu yang lumrah, wajar dan memang semestinya.</p>

<p><strong>Oleh: Fx. Wahyu Widiantoro.</strong></p>

<p><em>Materi pada Siaran Interaktif Psikologi di RRI Kotabaru DIY,</em></p>

Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa 2015

<p style="text-align:justify">Kegiatan pelatihan jurnalistik mahasiswa Sabtu, 22 April 2015 pukul 08.00&ndash;14.00 WIB yang diselenggarakan di Ruang Seminar UP45</p>

<p style="text-align:justify">berlangsung dengan baik. Hal ini terlaksana berkat kerjasama antara Swara Kampus Kedaulatan Rakyat dan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.</p>

<p style="text-align:justify">Kegiatan ini dihadiri oleh 30 mahasiswa perwakilan dari&nbsp; Universitas Gadja Mada, Universitas Mercubuana, STIAN, dan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.</p>

<p style="text-align:justify"><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/2015-08-24_101351.png" style="height:230px; width:350px" />&nbsp;&nbsp;<img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/pj2.png" style="height:230px; line-height:1.6; width:350px" /></p>

<p style="text-align:justify">Pembukaan kegiatan ini diawali dengan sambutan yang pertama oleh ketua GEMA Proklamasi, Moh. Taqiyyudin. Dia memaparkan keunggulan dari KR</p>

<p style="text-align:justify">dan menyampaikan rasa terima kasih panitia kepada semua pihak. Setelah Taqi, dilanjutkan oleh sambutan yang ke-dua dari Wakil Rektor 1, Ibu Latifah SE.,M.Sc</p>

<p style="text-align:justify">yang memaparkan apa itu jurnalistik menurut pandangannya dan juga wadah suara kampus yang menampung segala aspirasi/karya tulis mahasiswa,</p>

<p style="text-align:justify">dan sekaligus membuka acara tersebut. Di akhir sambutannya, beliau membuka secara resmi kegiatan pelatihan jurnalistik mahasiswa 2015.</p>

<p style="text-align:justify">Sebelum acara dilanjutkan dilakukan sesi foto bersama yang dipimpin oleh Bpk Nurhadi yang merupakan moderator acara, hal ini dilakukan</p>

<p style="text-align:justify">untuk mendapatkan foto/profil pada rubric berita swara kampus KR. Perlu diketahui bagi mahasiswa yang mempunyai hobi menulis entah itu tentang</p>

<p style="text-align:justify">kuliner nusantara, komunitas dll bisa diekspos ke KR untuk dibaca/ diketahui oleh publik dalam swara kampus ini yang terbit setiap minggu pada hari selasa.</p>

<p style="text-align:justify"><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/2015-08-24_101444.png" style="height:230px; width:350px" /></p>

<p style="text-align:justify">Bagaimana menulis/jurnalistik? Pertanyaan ini disampaikan kepada peserta oleh Bpk Agung Wibawanto yang merupakan Narasumber</p>

<p style="text-align:justify">dari Swara Kampus KR. Jurnalistik adalah pekerjaan yang berkaitan dengan tulis menulis, jurnalisik memiliki kata dasar &ldquo;jurnal&rdquo; yang berarti</p>

<p style="text-align:justify">naskah/catatan. Jurnalistik merupakan ilmu komunikasi yang berarti sama/mencari kesamaan&nbsp; dari kata dasar komun, yang dibedakan</p>

<p style="text-align:justify">atas 2 kata yaitu komunikator/ penyampai pesan dan komunikan/menerima pesan.</p>

<p style="text-align:justify"><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/2015-08-24_101535.png" style="height:230px; width:350px" /></p>

<p style="text-align:justify">Dalam ilmu jurnalistik ada beberapa point yang menjadi dasar seseorang menulis berita yaitu :</p>

<ul>
<li style="text-align:justify">Kebenaran / sumber berita</li>
<li style="text-align:justify">Kontens / isi &ndash; struktur</li>
<li style="text-align:justify">Aktualisasi / topic</li>
<li style="text-align:justify">Judul</li>
<li style="text-align:justify">Ruh berita (berita yang baik bukan berita yang disimpulkan,dan indepeneden bukan pesanan)</li>
<li style="text-align:justify">Narasumber (observasi, mampu mendeskripsikan suasana, memiliki saksi mata/ sumber utama (harus lebih dari 1), menjaga keseimbangan berita)</li>
<li style="text-align:justify">Foto / dokumentasi</li>
</ul>

<p style="text-align:justify">Dalam pencarian&nbsp; berita yang telah dipublikasikan, ada 2 kategori masyarakat yang merupakan pembaca/ pendengar yaitu berita yang</p>

<p style="text-align:justify">disukai&nbsp;dan beritayang dibutuhkan. &nbsp;Sehingga tugas dari penulis yaitu merekontruksikan (ide/gagasan)/(fakta) untuk dituliskan</p>

<p style="text-align:justify">menjadi sebuah naskah yang siap dipublikasikan.</p>

<p style="text-align:justify">Kegiatan ini diakhiri dengan simulasi kelompok, yang mana peserta dengan jumlah 30 orang diagi menjadi dua kelompok, yaitu ada kelompok</p>

<p style="text-align:justify">penulis LAPUT (Laporan Utama) dan kelompok Kegiatan atau Panorama. Masing-masing kelompok berdiskusi dengan masing-masing</p>

<p style="text-align:justify">Pembina. Untuk kelompok LAPUT, dibina oleh Bapak Drs. Krisno Wibowo, Msi., selaku Koordinator Swara Kampus. Sedangkan kelompok</p>

<p style="text-align:justify">kegiatan atau panorama dibina oleh Bapak Agung Wibawanto. Masing-masing kelompok &nbsp;saling menuangkan ide untuk tulisan yang</p>

<p style="text-align:justify">akan diterbitkan di Swara Kampus.</p>

<p style="text-align:justify">Harapannya, manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan ini tidak hanya berhenti bersamaan selesainya acara, tetapi akan ada implementasi</p>

<p style="text-align:justify">yang berkelanjutan yang dapat meningkatkan kualitas menulis bagi mahasiswa, khususnya untuk mahasiswa Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.&nbsp;</p>

<p style="text-align:justify"><strong>Oleh : HUMAS UP45&nbsp;<img alt="wink" src="http://up45.ac.id/cni-system/form/ckeditor/ckeditor/plugins/smiley/images/wink_smile.png" style="height:23px; width:23px" title="wink" /></strong></p>

Rintis Yogyakarta Sebagai Kota "Trail Runners"

<p style="text-align:justify"><strong>Rintis Yogyakarta Sebagai Kota &rdquo;Trail Runners&rdquo;</strong></p>

<p style="text-align:justify">Individu sebagai subjek pelaku perkembangan di era globalisasi juga sekaligus sebagai objek ketika harus mengalami dampak dari perkembangan di berbagai bidang tersebut. Hal negatif yang kerap tidak disadari oleh individu sebagai dampak perkembangan global yaitu ketika banyak individu semakin hari semakin terikat dengan kendali perkembangan teknologi, terikat dengan perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, yang dapat menyebabkan adiksi akut. Dibutuhkan alternatif solusi agar individu mampu menghadapi perkembangan global dengan lebih sehat baik secara fisik dan psikologis. Salah satu alternatif yang layak untuk dikembangkan di masa kini yaitu budaya berolahraga. Kegiatan olahraga yang tentunya bisa dilakukan oleh berbagai kalangan, ekonomis dan memiliki manfaat bagi kesehatan fisik serta psikologis yaitu individu dapat melakukan olah raga sebagai TRAIL RUNNERS.</p>

<p style="text-align:justify">TRAIL RUNNERS merupakan sebutan bagi pelari di jalan setapak. Kegiatan yang dilakukan oleh pelari yaitu dengan berlari melalui alam bebas. Salah satu variasi olahraga lari yang memiliki jalur TREK OFF-ROAD di pinggir pantai disebut dengan COAST TRAIL RUNNING. Kegiatan COAST TRAIL RUNNING yang telah berlangsung di Pantai Depok pada hari Senin, 2 Februari 2015 diselenggarakan oleh Komunitas Trail Runners Yogyakarta bertema: &quot;COAST TO COAST NIGHT TRAIL MARATHON&quot;. Berlari di alam menyusuri perbukitan pesisir pantai laut selatan kota Yogyakarta pada malam hari, sejauh 42 Kilometer, <em>start</em> dan <em>finish</em> berada di wilayah pantai Depok, berlanjut <em>trail running</em> di perbukitan Gunung Kidul dengan melewati wilayah seperti Gua Langse dan Gua Ciremai dengan pemandangan yang indah antara pantai Depok, pantai Parangtritis, hutan Gua Langse dan Gua Ciremai, persawahan, hutan di perbukitan Gunung Kidul hingga lautan pasir di daerah Gumuk Pasir Pantai Parangtritis. (Sukro, 2015).</p>

<p style="text-align:justify">Olahraga lari dengan menyusuri pantai yang menarik bagi masyarakat Yogyakarta ini, bermanfaat bagi kesehatan; fisik, mental, emosi dan spiritual, sehingga aktivitas fisik tersebut bagus untuk sistem metabolisme tubuh. Lokasi yang dilalui atau &ldquo;TRAIL&rdquo; akan menghindarkan dari banyak tekanan yang biasanya dialami ketika berlari di permukaan yang keras,&rdquo;. TRAIL RUNNING lebih bermanfaat untuk mencegah TENDINITIS. Ada beberapa bukti yang menunjukan bahwa berlari dipermukaan yang keras akan mengurangi ganguan pada Achilles tendinitis. Achilles Tendinitis adalah peradangan pada Tendon Achilles, jaringan ikat yang menghubungkan otot betis di kaki bawah bagian belakang ke tulang tumit. Tendinitis Achilles sering mengalami cedera akibat berjalan atau karena melakukan olahraga lainnya yang meregangkan tendon dan otot betis (Harnowo, 2011).</p>

<p style="text-align:justify">Individu ketika melakukan aktivitas sebagai TRAIL RUNNERS tidak perlu merasa khawatir menghirup karbon monoksida yang biasa dihirup oleh para pelari di lintasan jalan raya. TRAIL RUNNING mampu memberikan udara segar yang khas pegunungan. Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan penyakit kardiovaskular di antara individu yang berolahraga di lingkungan berpolusi. Lari lintas alam memberikan banyak oksigen sehingga berpengaruh positif bagi otak dan mental. Menyediaakan suasana baru bagi individu yang memiliki kesibukan sebagai rutinitas atau yang sering dikenal dengan <em>hectic day.</em> Manfaat yang diperoleh secara psikologis dan spiritual dari kegiatan TRAIL RUNNING adalah kestabilan emosi, tidak mudah stress dan rasa syukur. Hal ini didukung oleh Nossek, (1982), yang menyatakan bahwa pelatihan mental atlet sangat penting karena betapapun sempurnanya perkembangan fisik, teknik dan taktik apabila mentalnya tidak turut dikembangkan, prestasi maksimal tidak mungkin akan tercapai. Pelatihan mental menekankan pada perkembangan kedewasaan atlet serta penekanan emosi serta implusif, misalnya: semangat bertanding, sikap pantang menyerah, keseimbangan emosi walaupun berada pada keadaan tertekan, sportivitas, percaya diri dan kejujuran. Berlari memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh. Olahraga ini menciptakan limfosit lebih banyak dalam darah. Manfaat lari untuk psikologis yaitu berlari juga memiliki efek positif pada pikiran. Kegiatan ini membangun kepercayaan diri dan memberikan perasaan bebas. Kita semua tahu bahwa berlari dapat mengurangi berat badan dan membantu mendapatkan postur tubuh yang lebih baik. Berlari dapat memberikan rasa percaya diri yang tinggi, menghilangkan stress, olah raga lari dapat digunakan sebagai pengobatan untuk menyembuhkan depresi dan kecanduan. Kegiatan berlari mengakibatkan tubuh akan terasa sehat dan pikiran akan lebih fokus. Hal ini didukung oleh penelitian Jannah (2012) tentang dinamika atlet dalam meregulasi stimulasi emosi dan mengerahkan segala potensinya.</p>

<p><em>Referensi:</em></p>

<p style="text-align:justify">Harnowo, Putro Agus., (2011). Diunduh di</p>

<p style="margin-left:36pt; text-align:justify"><a href="http://health.detik.com/read/2011/09/21/093954/1726992/770/tendinitis-achilles-cedera-">http://health.detik.com/read/2011/09/21/093954/1726992/770/tendinitis-achilles-cedera-</a>saat-berolahraga.</p>

<p style="margin-left:36pt; text-align:justify">Jannah, Miftakhul., (2012). Peran Konsentrasi, Kepercayaan Diri, Regulasi Emosi, Kemampuan Goal Setting, dan Resistensi terhadap Prestasi Pelari Cepat 100 Meter Perorangan. Desertasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.</p>

<p>Nossek, J., (1982). General Theory of Training. Lagos: Pan Efrican Press Ltd.</p>

<p>Riyadi, Sukro.,&nbsp; (2015). Trail runners pantai Depok. Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat.</p>

<p><strong>Oleh: Fx. Wahyu Widiantoro.</strong></p>

Import Baju Awul-awul

<p style="text-align: justify;">Berbagai upaya dilakukan oleh individu untuk meraup sejumlah keuntungan, baik dengan memproduksi berbagai barang dan jasa, hingga menjual barang legal maupun ilegal. Bagi penjualan barang ilegal tentunya akan mendapatkan sanksi dari pemerintah. Berkembang atau tidaknya sebuah usaha termasuk import baju awul-awul jelas ditentukan oleh minat beli dari masyarakat. Ironisnya, pakaian impor itu mengandung berbagai bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Marak diberitakan di media pada awal tahun ini, bahwa ternyata&nbsp; Kementerian Perdagangan (Kemendag) menemukan 216.000 koloni bakteri per gram dalam celana impor bekas. Temuan itu berdasarkan uji laboratorium terhadap celana impor yang diduga terkena cairan menstruasi (Sukmana, 2015).</p>

<p style="text-align: justify;">Menarik bagi kita untuk dikaji bersama mengapa sebagian kelompok masyarakat mempertaruhkan kesehatan dirinya dengan&nbsp; membeli pakaian bekas impor, yang sebenarnya tampak luar saja pakaian impor bekas itu sudah tidak layak pakai. Sudah sebegitu parahkah kondisi perekonomian masyarakat kita sehingga untuk pemenuhan pakaian saja harus membeli pakaian bekas yang ternyata mengandung resiko penyakit yang berbahaya. Ataukah terdapat gaya hidup atau TREND di masyarakat dalam memilih sikap konsumen tersebut.</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kotler (2002) menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam membeli yaitu adanya faktor budaya, kelas sosial, pribadi, psikologis, dan produk. Faktor psikologis mencakup variable motivasi, persepsi, belajar dan variabel kepercayaan serta sikap. Begitu halnya yang terjadi pada maraknya baju awul-awul di masyarakat kita. Sekelompok masyarakat masih mementingkan prestis yang dirasa. Didukung dengan adanya konformitas atau perilaku ikut-ikutan di kalangan remaja maupun mahasiswa yang cenderung berperilaku konsumtif. Beberapa alasan ketika membeli baju awul-awul yaitu mendapat baju import yang bermerk dan disain model yang menarik dengan harga yang relatif murah. Begitu pentingnya berpenampilan seperti yang diinginkan atau seperti yang diidolakan bagi remaja pada umumnya mampu meningkatkan rasa percaya diri sehingga merasa lebih diterima di lingkungan teman-teman sebayanya.</p>

<p style="text-align: justify;">Adanya resiko penyebaran bakteri atau jamur bahkan virus melalui pakaian import bekas hendaknya menjadi indikator bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan. Maraknya penjualan baju awul-awul dimungkinkan dengan ketidak percayaan masyarakat terhadap produk dalam negeri, sehingga menjadi peringatan bagi produsen untuk semakin meningkatkan kualitas produksinya. Melalui pembahasan tentang maraknya baju awul-awul ini kita bisa belajar bahwa bagaimanapun juga di dalam mensyukuri diri tentunya tampak dari bagaimana kita merawat diri. Bukan tentang murah atau mahal harga pakaian yang kita kenakan namun lebih pada konsep diri yaitu sejauh mana kita menilai tentang diri kita.</p>

<p style="text-align: justify;">Oleh : Fx. Wahyu Widiantoro</p>

<p><em style="line-height:1.6">Referensi</em></p>

<p style="margin-left:36.0pt">Sukmana, Yoga,. (2015). Ternyata, Dalam Satu Gram Pakaian Bekas Impor Terdapat 216.000 Koloni Bakteri. JAKARTA, KOMPAS.com. Rabu, 4 Februari 2015 | 20:43 WIB</p>

<p style="margin-left:36.0pt">Kotler, P. 1990. Manajemen Pemasaran: anallisis, perencanaan dan pengendalian. Jilid I. Jakarta: Erlangga.</p>

PERTAMINA GANDENG PUPUK INDONESIA DAN PELNI

<p style="text-align: justify;">PT Pertamina resmi menyepakati dua nota kesepahaman dari dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara, PT Pupuk Indonesia dan PT Pelni.<br />
<br />
Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, latar belakang kesepakatan kerja sama antara PT Pupuk Indonesia adalah pihaknya melihat ada potensi mengembakan industri hilir dalam rangka pembangunan pabrik petrokimia yang berbasis gas dan batu bara.<br />
<br />
&quot;Pupuk merupakan jenis petrokimia. Jadi sudah klop. Pertamina sudah lama berada di hulu, sekarang kita akan bergerak ke arah hilir sesuai arahan bu Menteri (Rini Soemarno),&quot; kata Dwi, saat <em>press conference</em> dalam acara nota kesepahaman di Kantor BUMN, Jakarta, Rabu 1 Juli 2015.<br />
<br />
Dwi mengungkapkan, manfaat dari pengembangan industri petrokimia tidak hanya berdampak pada perkuatan rantai pasokan (<em>supply chain</em>) dari hulu ke hilir, tetapi sangat positif bagi sektor ekonomi nasional.</p>

<p style="text-align: justify;">Dwi menjelaskan, kerja sama PT Pertamina dengan PT Pelni akan mengarah kepada pemanfaatan aset masing-masing perusahaan. &quot;Pertamina ada bahan bakar dan pelumas. Pelni memiliki aset jasa pengangkutan. Itu bisa <em>match </em>(cocok) dengan kebutuhan Pertamina,&quot; ujarnya.<br />
<br />
Direktur Utama Pelni, Elfien Goentoro, mengatakan Pelni akan menyediakan kapal yang diperlukan Pertamina untuk pengangkutan minimum satu unit kapal angkut dengan ukuran sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan.<br />
<br />
&quot;Sinergi antara Pertamina dan Pelni ini saling menguntungkan. Pelni pakai produk Pertamina, disisi lain Pelni memperoleh kesempatan mengangkut produk Pertamina dan peralatan pengeboran ke beberapa daerah,&quot; kata dia.<br />
<br />
Ada pun nota kesepahaman antara Pertamina dengan Pupuk Indonesia berlaku satu tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan tertulis para pihak.<br />
<br />
Sementara itu, nota kesepahaman antara Pertamina dengan Pelni belaku selama lima tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">Sumber : www.viva.co.id</p>

<p style="text-align: justify;">Oleh : www.up45.ac.id</p>

PERTAMINA EP ASSET 2 PRABUMULIH TAMBAH TITIK SERAP MIGAS

<p style="text-align: justify;">Perseroan berkomitmen tetap produksi minyak meski harga anjlok</p>

<p style="text-align: justify;">PT Pertamina EP Asset 2, Sumatera Selatan, menambah titik serap minyak dan gas dengan target mendapatkan hidrokarbon pada lapisan di wilayah Prabumulih Barat.</p>

<div class="text_exposed_show">
<p style="text-align: justify;">Penambahan tersebut, ditandai dengan dilakukannya pengeboran sumur PMB-P14 TW/33 yang telah dimulai.</p>

<p style="text-align: justify;">&quot;Target utama lapisan ini adalah adalah minyak dan gas yang akan dibor sampai kedalaman akhir 2.800 meter. Dan, untuk pengeboran sumur PMB-P14 TW ini target untuk minyak sebanyak 120 barel per hari dan gas 2,5 mmscfd (juta kaki kubik gas per hari),&quot; kata Herutama Trikoranto, Direktur Pengembangan Pertamina EP, kepada wartawan di kantor PT Pertamina Asset 2, Prabumulih, Sumatera Selatan, Kamis 20 Agustus 2015.</p>

<p style="text-align: justify;">Menurut Herutama, saat ini Pertamina EP tetap berkomitmen untuk menambah produksi migas dari semua lapangan, khususnya dari Pertamina Asset 2, meskipun dihadapkan dengan kondisi harga minyak dunia yang turun drastis.</p>

<p style="text-align: justify;">&quot;Soal kondisi harga minyak yang terjun bebas hingga kisaran 60 persen, kami pun turut terdampak. Tahun ini adalah tahun yang sulit bagi Pertamina, termasuk Pertamina EP Asset 2. Belum lagi, dengan tantangan teknis yang dihadapi berupa decline rate yang tinggi sekitar 18 sampai 20 persen, karena mayoritas sumur kami cukup mature,&rdquo; tuturnya.</p>

<p style="text-align: justify;">Saat ini, lanjut Herutama, produksi Pertamina Asset 2 mencapai 19.753 barel per hari, atau sebesar 90 persen dari target 22.049 barel per hari.</p>

<p style="text-align: justify;">Sementara itu, untuk realisasi produksi gas mencapai 466,37 juta kaki kubik per hari, atau sebesar 99 persen dari target 471,23 juta kaki kubik per hari.</p>

<p style="text-align: justify;">Dia menambahkan, gas dari Pertamina Asset 2 ini digunakan untuk keperluan listrik, industri pupuk, dan berbagai kebutuhan di Sumatera Selatan.</p>

<p style="text-align: justify;">&quot;Tren ke depan adalah gas, dan menjawab tantangan tersebut, Insya Allah kami telah siap dan mampu untuk menyediakan kebutuhan gas sebagai sumber energi selain minyak,&quot; kata Herutama.</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">Sumber : <a href="http://www.viva.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">www.viva.co.id</a><br />
oleh : <a href="http://www.up45.ac.id/" rel="nofollow" target="_blank">www.up45.ac.id</a></p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>
</div>

DISKUSI PUBLIK PERAN DAERAH PENGHASIL MIGAS UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

<p style="text-align: justify;">Diskusi EMGI UP45 yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 13 Agustus 2015 di Ruang Wakil Rektor III Universitas Proklamasi 45, yang dihadiri oleh Bapak Bambang Irjanto selaku Ketua Yayasan Universitas Proklamasi 45, serta sebagai pemateri adalah Bapak Happy Susanto beserta peserta diskusi yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh fakultas dan unit kerja Universitas Proklamasi 45.</p>

<p style="text-align: justify;">EMGI UP45 merupakan salah satu unit yang sangat strategis, oleh karena itu dengan diadakannya diskusi rutin EMGI Periode II yang memiliki tema &quot;Diskusi Publik Peran Daerah Penghasil Migas Untuk Kesejahteraan Rakyat&quot; akan mengulas bagaimana peran daerah penghasil migas untuk kesejahteaan masyarakat yang difokuskan di daerah Bojonegoro. dengan melihat kondisi Bojonegoro yang merupakan Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi migas tertinggi adalah Kabupaten Bojonegoro.</p>

<p style="text-align: justify;">Pada tahun 2011, Kabupaten Bojonegoro memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 9,24%.<br />
Di sisi lain, Kabupaten Bojonegoro ini masih dikatakan kurang berkembang bila dilihat dari beberapa indikator pembangunan, seperti pendapatan perkapita, tingkat kemiskinan, serta IPM. Pendapatan perkapita di Kabupaten Bojonegoro mencapai 16,940,54 ribu rupiah. Angka tersebut lebih rendah bilai dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur, yakni 23.459,79 ribu rupiah. IPM Kabupaten Bojonegoro mencapai 68,33%, sedangkan Provinsi Jawa Timur telah mencapai 72,15%. Dilihat dari tingkat kemiskinannya, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro mencapai 18,78%, namun Provinsi Jawa Timur hanya 15%.</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;"><strong>Bagaimana dengan Peran PEMDA Bojonegoro ?</strong></p>

<p style="text-align: justify;">Begitu juga bagaimana peran Pemda Bojonegoro yang Dalam menghadapi eksploitasi migas Banyu Urip dan lapangan lainnya (Pertamina, Petrochina), Pemerintah Daerah (Pemda) Bojonegoro telah mempersiapkan dan menggulirkan kebijakan yang berbasis lokal, yaitu lebih dikenal dengan Perda Konten Lokal. Perda tersebut nampaknya menjadi Perda yang diunggulkan oleh Pemda Bojonegoro, karena merupakan satu-satunya perda di Indonesia yang mengatur sumber daya alam berbasis konten lokal. Dalam perjalanannya perda ini telah banyak membuat perubahan, baik dalam sisi ekonomi maupun sosial. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, banyak kelompok yang mendukung adanya perda konten lokal ini. Dengan hadirnya perda konten lokal ini, maka diwajibkan bagi kontraktor untuk merekrut sebagian besar tenaga kerjanya dari masyarakat lokal. Perda ini dianggap pro rakyat, yang tentunya berdampak pada berimbangnya pertumbuhan ekonomi, adanya proyek pertambangan bertumbuh juga angka pendapatan masyarakat dan menurunya tingkat pengangguran di daerah sekitar. Problem ke depan kebutuhan tenaga kerja bersifat kasar dan hanya untuk jangka pendek. Pemda Bojonegoro perlu mempersiapkan diri dalam soal kualitas SDM (keahlian) agar tenaga kerja yang terserap di MCL dan lapangan migas lainnya bisa untuk jangka panjang.</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;"><strong>Kemudian bagaimana dengan sistem bagi hasil?</strong></p>

<p style="text-align: justify;">Bagi Hasil adalah bagian dari desentralisasi fiskal, berupa pemberian sebagian (%) pendapatan nasional dari suatu sumber tertentu kepada daerah di mana pendapatan itu diperoleh.</p>

<p style="text-align: justify;">Bagi hasil bisa berupa:<br />
(1) Bagi Hasil pajak seperti PBB:<br />
(2) Bagi Hasil non-pajak, yang bersumber dari sumber daya alam kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi.</p>

<p style="text-align: justify;">Implikasi positif Bagi Hasil:<br />
(1) Memperbaiki kepercayaan politik antara pusat dan daerah di mana hasil diperoleh;<br />
(2) Meningkatkan rasa memiliki masyarakat daerah terhadap sumber daya yang bersangkutan.</p>

<p style="text-align: justify;">Implikasi negatif Bagi Hasil:<br />
(1) Tidak membantu memperbaiki, malahan bisa memperburuk, horizontal fiscal imbalance;<br />
(2) mendorong konflik perbatasan antardaerah;<br />
(3) Mendorong minat pemekaran daerah.<br />
Dana bagi hasil diatur dalam UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (PKPD).</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">(humas BPK UP45)</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>