Fakultas Psikologi UP45 Sukseskan Performance Day Kamulan School

Keceriaan wajah anak-anak TK Kamulan semakin memeriahkan acara performance day Kamulan School. Acara yang langsung dibuka dengan fashion show anak-anak yang mengenakan baju dengan desain kreatif menggunakan bahan yang tergolong uniq bila dikenakan sebagai baju, seperti kertas kardus, plastik bekas kemasan sabun cuci dan sebagainya. Anak-anak dengan penuh percaya diri berjalan melenggang di catwalk layaknya pragawan-pragawati profesional. Ada pula anak yang mungkin merasa gugup karena disaksikan oleh para orang tuanya dengan berebut memfoto sehingga si anak pun menangis dan segera lari dari atas panggung. Demikian sepenggal dari berbagai kelucuan yang mewarnai kemeriahan acara yang mengangkat tema Earth day  hasil kerjasama TK Kamulan dengan Fakultas Psikologi UP45 pada Jumat 3 Juni 2015.

Ibu Susilani Ani Maghfirah selaku Direktur Kamulan mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para orang tua serta kerjasama yang telah terjalin dengan begitu sangat baik selama satu semester dengan Fakultas Psikologi UP45. Ibu  Dewi Handayani H, S.Psi., M.Psi., selaku Wakil Rektor II UP 45 Yogyakarta sebagai perwakilan tokoh memberikan kesan dan pesan apresiasi terhadap TK Kamulan yang penuh perhatian pada lingkungan dan kebinekaan. 

Kerjasama yang terjalin antara TK Kaulan dengan Fakultas Psikologi UP45 hingga saat ini berupa pendampingan pada murid dengan kegiatan menggambar yang dilaksanakan setiap hari Selasa pada minggu ke 3 dan 4. Kesempatan bagi mahasiswa Fakultas Psikologi yang begitu berharga untuk dapat belajar serta secara langsung berinterkasi dengan anak-anak usia Paud hingga usia Taman Kanak-kanak. Mahasiswa Fakultas Psikologi yang diterima menjadi guru TK di TK Kamulan adalah Dewi Larasati dan Ahmmad Mutamakin. (W.W)

Menulis Secara Kreatif Dan Menyenangkan

Informasi merupakan sebuah entitas yang berpotensi untuk menjadi sebuah kekuatan sekaligus sumber kebingungan bagi banyak individu. Setiap hari kita ditantang untuk berhadapan dengan informasi yang melimpah ruah dan melaju dengan kencang dalam berbagai format yang tak terhitung pula jumlahnya. Keterampilan dasar dalam melek informasi yaitu kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi dari berbagai sumber secara efektif menjadi sebuah keahlian yang teramat penting dan harus dikuasai oleh semua pihak baik pustakawan maupun pengguna. Demikian dijelaskan oleh Bapak Budi Wibowo, SH., MM., selaku Kepala Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah DIY ketika memberikan kata sambutan dalam acara Workshop Literasi Informasi Ilmiah di Hotel Grage Jogjakarta (19/5).

Acara workshop hasil kerjasama BPAD DIY dengan Universitas Proklamasi 45 yang dihadiri oleh Pejabat Fungsional Pustakawan dan Arsiparis di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan moderator Bapak Anang Fitriyanto, S.Sos., menekankan pengembangan keterampilan menulis bagi pustakawan. Bapak Budi selaku Kepala BPAD DIY memaparkan tentang pentingnya menulis bagi pengembangan karir. ”Pustakawan harus memiliki kesadaran bahwa informasi digunakan sebagai rangkaian sebuah proses pemikiran kritis dan evaluasi sehingga mampu menjadi landasan konsep berpikir pustakawan untuk memperjuangkan dan menyebarluaskan kemampuan litersi informasi”, ungkap Bapak Budi.

Perkembangan teknologi saat ini semakin mempermudah setiap individu untuk memperoleh dan mempublikasikan informasi. Kemampuan yang perlu dikembangkan untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi saat ini salah satunya yaitu mengembangkan keterampilan menulis secara kreatif. Terdapat korelasi antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis. ”Individu yang memiliki kemampuan menulis yang baik biasanya memiliki kemampuan yang baik pula dalam membaca. Namun tidak semua individu yang mampu membaca dengan baik juga mampu menjadi penulis yang baik”. Demikian diungkapkan oleh DR. Arundati Shinta ketika menjelaskan materi tentang tips dalam pembuatan karya tulis. Bekal membuat karya tulis yaitu dengan benyak membaca kemudian membuat ringkasan dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami serta mencatat secara lengkap sumber informasi yang telah dibaca.

Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA., sebagai salah satu pembicara dalam Workshop Literasi Informasi Ilmiah mampu mengajak para peserta untuk bersemangat secara bersama-sama mempraktikan keterampilan membuat karya tulis dengan cara praktis dan efektif. Antusiasme peserta tampak dalam menuangkan ide-ide spontan dalam karya tulis dengan menggunakan judul yang kreatif dan menarik untuk dibaca. Para peserta pun  terlibat secara aktif dalam sesi diskusi serta tanya jawab. ”Menulis merupakan ekspresi pikiran, gagasan, pendapat, pengalaman disusun secara sistematis dan logis. Hal terpenting bagi individu yang ingin menulis hanya niat atau kemauan”, ungkap Wahyu.

Banyak kalangan meyakini bahwa peradaban masa depan adalah masyarakat Informasi (information society) yaitu peradaban ketika informasi telah menjadi komoditas utama dan interaksi manusia telah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi saat ini pun telah berkembang dengan pesat. Informasi apapun kini mudah diakses oleh siapapun dan dengan mudah pula dipergunakan untuk tujuan apapun. Upaya yang dapat dilakukan sebagai respon positif terhadap perkembangan teknologi informasi tersebut yaitu meningkatkan literasi masyarakat dengan mendidik berpikir kritis terhadap informasi yang diterima.(W.W)

Membangun Kemitraan Dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul

Road Show Kemitraan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Era otonomi daerah menjadi babak baru bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui daya saing daerah yang unggul. Pemerintah daerah dengan berbagai potensi dan permasalahan yang ada diharapkan mampu mengelolanya secara baik sehingga berdampak pada kemajuan daerah. Untuk itu, kemitraan dengan berbagai stake holderbaik itu swasta, perguruan tinggi dan kelompok – kelompok masyarakat menjadi penting bagi penngembangan potensi sumber daya lokal bagi kemakmuran masyarakat. Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta sebagai institusi pendidikan merasa terpanggil dan perlu sesegera mungkin membangun sinergi dengan pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk bersama – sama mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Hal tersebut terungkap dalam Temu Silaturahmi dan Audiensi antara jajaran Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Senin (14/4) di Ruang Wakil Bupati Gunungkidul. Kegiatan yang diinisiasi oleh Bagian Kerjasama BPK Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta ini disambut dengan suasana santai namun penuh akrab kekeluargaan oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang diterima oleh Dr Immawan Wahyudi MH selaku Wakil Bupati Gunungkidul dan didampingi oleh Drs Sudodo MM selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul.

Sedangkan jajaran UP45 antara lain M. Ali Sukrajab, SE MBA selaku wakil Rektor III dan Syamsul Ma’arif,  ST Meng selaku Wakil Rektor I serta didampingi Syamsudin, MA selaku Assisten Wakil Rektor III, Umi Haryani SESelaku Kepala BAU dan Nurhadi, MPA selaku Bagian Kerjasama UP45. Dalam kesempatan tersebut menurut M. Ali Sukrajab mengatakan bahwa ,” UP45 merupakan institusi perguruan tinggi yang concern mencetak generasi muda untuk siap diterjunkan dalam kehidupan masyarakat. Kewajiban Universitas Proklamasi 45 tidak hanya mencetak cendekiawan muda, tetapi perlu memberikan kontribusinya melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Wujud kepedulian UP45 diantaranya ada program pengembangan mutu pendidikan melalui kegiatan Sahabat Pendidikan yaitu pelatihan pengembangan profesi guru, pelatihan bakat minat siswa dan penguatan kapasitas kelembagaan sekolah melalui Sekolah Tanggap Bencana dan Good School Governance”.

Sedangkan Syamsul Ma’arif menambahkan bahwa ,“ beragam karya pengabdian yang telah dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dengan demikian, keberadaan UP45 sebagai institusi pendidikan tidak hanya dirasa unggul dalam hal memberikan pendidikan, melainkan juga unggul dalam berkontribusi terhadap pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Berbagai penelitian yang basisnya pengembangan masyarakat telah kita lakukan. Selain itu, inovasi teknologi tepat guna juga dilakukan terus menerus untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat. Berbagai inovasi tersebut diantaranya adalah alat pewarna dan pengering batik serta pabrik gula mini yang dapat dimanfaatkan kelompok masyarakat dalam meningkatkan usaha ekonominya.”

Adapun Nurhadi, selaku Bagian Kerjasama UP45 menegaskan bahwa “,memasuki babak baru otonomi daerah dan diberlakukannya regulasi baru tentang desa melalui Undang – Undang Nomor 06 Tahun 2016 tentang Desa, pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sebenarnya telah menemukan momentumnya untuk senantiasa melibatkan partisipasi masyarakat (desa) dalam pembangunan daerah. Spirit kebijakan baru desa tersebut adalah “membangun desa dan desa membangun”. Kebijakan atau program – program kegiatan pihak supra desa khususnya pemerintah kabupaten hendaknya diintegrasikan dengan kebijakan lainnya yang basisnya untuk mengatasi berbagai permasalahan masyarakat desa. Kebijakan pemerintah kabupaten harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat (desa). 

Untuk itu, UP45 terus menerus menginisiasi berbagai program pengabdian masyarakat yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat desa antara lain dalam bidang pendidikan yaitu Sahabat Pendidikan. Sedangkan dalam pemberdayaan masyarakat desa tengah dijalankan program Gerakan Membangun Desa Mandiri melalui campaign, peningkatan kapasitas tata kelola desa bagi jajaran desa dan penguatan kelembagaan desa”.

Menanggapi hal tersebut, Dr Immawan Wahyudi MH menjelaskan bahwa ,”Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berterima kasih sekali atas dukungan UP45. Wilayah Kabupaten Gunungkidul adalah wilayah terluas di DIY dibandingkan 4 kabupaten/kota di DIY ini yaitu 60 % wilayah DIY adalah Gunungkidul. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak bisa sendiri dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Berbagai pihak berkenan membantu Gunungkidul, hal tersebut kami bersyukur bahwa itu rejeki bagi kami. Banyak hal yang belum tergarap dalam pengembangan potensi di Gunungkidul. Jika hal itu dilakukan seperti pengembangan desa melalui desa wisata atau wisata hutan serta pengelolaan sampah akan sangat memnbantu bagi masyarakat Gunungkidul.

Sedangkan Sugiman selaku Kepala Desa Tegalrejo Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul ditemui secara terpisah oleh Bagian Kerjasama UP45 beberapa waktu lalu mengatakan bahwa, Pemerintah Desa Tegalrejo  beserta masyarakat berterima kasih atas jalinan kerjasama yang saat ini telah terjalin melalui berbagai kegiatan. Kesepakatan kerjasama yang telah dilembagakan bersama antara Pemerintah Desa Tegalrejo dan UP45 diharapkan semakin mempererat kerjasama dalam mengembangkan potensi sumber daya desa Tegalrejo. Kedepan, Desa Tegalrejo akan dijadikan kawasan sentra desa wisata batik dan saat ini telah dipersiapkan sarana prasarana baik pemerintah desa, pemerintah daerah dan propinsi. Untuk itu, uluran tangan berbagai pihak khususnya UP45 sangatlah diharapkan.” tandas Sugiman disela – sela menandatangani lembar Nota Kerjasama antara Pemerintah Desa Tegalrejo dengan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. 

Pendampingan Tumbuh Kembang Anak Oleh Fakultas Psikologi UP45

<p style="text-align:justify">Kemandirian pada anak diperoleh secara bertahap seiring dengan perkembangan aspek-aspek kepribadian dalam diri mereka. Seorang anak akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan hingga pada akhirnya anak akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Anak tumbuh dan berkembang dalam lingkup sosial. Lingkup sosial awal yang meletakkan dasar perkembangan pribadi anak adalah keluarga. Sangat dibutuhkan pendampingan untuk membawa anak mengenal kekuatan dan kelemahan diri untuk berkembang, termasuk perkembangan kemandiriannya. Seperti halnya kegiatan pendampingan tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh Fakultas Psikologi UP45 bekerjasama dengan KB, TK Kamulan Yogyakarta yaitu menstimulasi perkembangan kepribadian anak melalui aktivitas menggambar yang telah terlaksana pada 22 Maret 2016.</p>

<p style="text-align:justify">Kemandirian adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan (Desmita, 2009). Kemandirian akan berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui berbagai latihan secara terus menerus dan bertahap disesuaikan dengan tahapan perkembangan dan kemampuan anak.</p>

<p style="text-align:justify">Perkembangan anak berlangsung melalui proses-proses kompleks dan saling berinteraksi secara teratur sepanjang kehidupan anak (Bronfenbrenner, 2005). Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan kemandirian pada anak yaitu kelekatan yang mengacu pada aspek hubungan antara orangtua serta memberikan anak perasaan aman, terjamin dan terlindung. Anak lebih tergantung pada orang tua dalam hal perasaan aman dan kebahagiaan, maka hubungan yang buruk dengan orangtua akan berakibat sangat buruk (Hurlock, 1996).</p>

<p style="text-align:justify">Upaya pendampingan pada anak agar mampu mengembangkan kemandiriannya perlu dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian sehingga anak melakukannya dengan penuh antusias. Kegiatan pelatihan menggambar diawali dengan mengajak semua anak untuk menyanyikan lagu yang sangat dikenal oleh anak-anak yaitu lagu &rdquo;Satu satu aku sayang ibu&rdquo; cipataan Pak Kasur. Ketika menyanyikan lagu tersebut semua anak diajak mengangkat tangan mereka sambil menunjuk setiap jari-jarinya. Setelah selesai bernyanyi bersama kemudian setiap anak diajak menceritakan tentang anggota keluarga yang mereka kenal, diawali dengan menyebut ibu, ayah, kakak dan adik.</p>

<p style="text-align:justify">Kegiatan selanjutnya yaitu mengajak setiap anak untuk menggambar dengan menempelkan telapak tangan dan menggambar sesuai dengan lekukan jari-jari mereka pada kertas gambar hingga diwarnai dengan berbagai warna yang menarik sesuai kreativitas anak. Tujuan menggambar dengan stimulasi bentuk telapak dan jari-jari tangan ini untuk memberikan kesempatan bagi anak mengembangkan kemampuan kognitif dalam memahami kelekatan terhadap semua anggota keluarga sebagai dasar pengembangan kemandirian.<strong> (W.W)</strong></p>

Merancang Karir Dan Keluarga Di Dunia Perminyakan

<p style="text-align: justify;">Hidup hanya sekali, kita tidak tau kapan &ldquo;selesai&rdquo; maka jangan sia-siakan. Rencanakan dengan menetapkan <em>goal</em> jangka pendek dan <em>goal</em> jangka panjang dan mulailah bertindak. <em>Jatuh-bangun</em> dalam setiap usaha merupakan hal yang wajar. Persimpangan pun selalu ada. Konsistensi merupakan hal penting dalam menjalani kehidupan dan ingatlah kemana kita akan kembali. Demikian sepenggal prakata sarat dengan makna yang diungkapkan oleh Sigit Meliyanto, S.T., alumni Mahasiswa Teknik Perminyakan&nbsp; Universitas Proklamasi 45, lulus tahun 2013 dengan predikat Cumloude yang kini telah menjabat sebagai ESP. Field Techinician, PT. Powerlift Indonesia, ketika menjadi narasumber pada acara Psikologi Berbagi pada Jumat, 13 Mei 2016.</p>

<p style="text-align: justify;">Acara yang dibuka oleh Ibu&nbsp; Dewi Handayani H, S.Psi., M.Psi., selaku Wakil Rektor II UP 45 Yogyakarta diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Fakultas yaitu Teknik Perminyakan, Hukum dan Psikologi. &ldquo;Di dunia industri migas yang saat ini semakin berkembang di Indonesia bahkan di dunia internasional sangat membutuhkan tenaga-tenaga profesional dan Universitas Proklamasi 45 berupaya seoptimal mungkin untuk mempersiapkan para lulusan untuk mampu bersaing hingga mencapai posisi seperti yang kita harapkan bersama&rdquo;, demikian dijelaskan oleh ibu Dewi. Pentingnya bimbingan karir untuk mahasiswa dicermati oleh fakultas Psikologi sehingga pada acara Psikologi Berbagi kali ini mengangkat tema merancang karir dan keluarga di dunia minyak. &ldquo;Sharing pengalaman tentang persiapan mencari kerja hingga cara merancang kehidupan berkeluarga dari seorang alumni diharapkan mampu menginspirasi dan memotivsi para mahasiswa, bahwa Universitas Proklamasi 45 benar-benar terbukti mampu mencetak lulusan yang membanggakan&rdquo;, demikian dijelaskan oleh Wahyu Widiantoro.</p>

<p style="text-align: justify;">Para peserta begitu bersemangat secara bergantian melontarkan beragam pertanyaan tentang dunia karir, cara memotivasi diri hingga meminta saran bagaimana bersikap yang benar ketika menghadapi dilema antara tuntuan berkarir dan kesiapan dalam membangun sebuah keluarga. <strong>(W.W)</strong></p>

Kiprah Fakultas Psikologi UP45

<p style="text-align: justify;">Kemandirian pada anak diperoleh secara bertahap seiring dengan perkembangan aspek-aspek kepribadian dalam diri mereka. Seorang anak akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan hingga pada akhirnya anak akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Anak tumbuh dan berkembang dalam lingkup sosial. Lingkup sosial awal yang meletakkan dasar perkembangan pribadi anak adalah keluarga. Sangat dibutuhkan pendampingan untuk membawa anak mengenal kekuatan dan kelemahan diri untuk berkembang, termasuk perkembangan kemandiriannya. Seperti halnya kegiatan pendampingan tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh Fakultas Psikologi UP45 bekerjasama dengan KB,TK Kamulan Yogyakarta yaitu menstimulasi perkembangan kepribadian anak melalui aktivitas menggambar yang telah terlaksana pada 22 Maret 2016.</p>

<p style="text-align: justify;">Kemandirian adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan (Desmita, 2009). Kemandirian akan berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui berbagai latihan secara terus menerus dan bertahap disesuaikan dengan tahapan perkembangan dan kemampuan anak. Perkembangan anak berlangsung melalui proses-proses kompleks dan saling berinteraksi secara teratur sepanjang kehidupan anak (Bronfenbrenner, 2005). Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan kemandirian pada anak yaitu kelekatan yang mengacu pada aspek hubungan antara orangtua serta memberikan anak perasaan aman, terjamin dan terlindung. Anak lebih tergantung pada orang tua dalam hal perasaan aman dan kebahagiaan, maka hubungan yang buruk dengan orangtua akan berakibat sangat buruk (Hurlock, 1996).</p>

<p style="text-align: justify;">Upaya pendampingan pada anak agar mampu mengembangkan kemandiriannya perlu dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian sehingga anak melakukannya dengan penuh antusias. Kegiatan pelatihan menggambar diawali dengan mengajak semua anak untuk menyanyikan lagu yang sangat dikenal oleh anak-anak yaitu lagu &rdquo;Satu satu aku sayang ibu&rdquo; cipataan Pak Kasur. Ketika menyanyikan lagu tersebut semua anak diajak mengangkat tangan mereka sambil menunjuk setiap jari-jarinya.</p>

<p style="text-align: justify;">Setelah selesai bernyanyi bersama kemudian setiap anak diajak menceritakan tentang anggota keluarga yang mereka kenal, diawali dengan menyebut ibu, ayah, kakak dan adik. Kegiatan selanjutnya yaitu mengajak setiap anak untuk menggambar dengan menempelkan telapak tangan dan menggambar sesuai dengan lekukan jari-jari mereka pada kertas gambar hingga diwarnai dengan berbagai warna yang menarik sesuai kreativitas anak. Tujuan menggambar dengan stimulasi bentuk telapak dan jari-jari tangan ini untuk memberikan kesempatan bagi anak mengembangkan kemampuan kognitif dalam memahami kelekatan terhadap semua anggota keluarga sebagai dasar pengembangan kemandirian.<strong> (W.W)</strong></p>

Motivasi Berprestasi Mahasiswa UP45

<p style="text-align: justify;">Mahasiswa Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dengan bersemangat menceritakan keinginannya untuk dapat melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Adanya kendala yang merisaukan antara lain yaitu tidak adanya biaya, kurangnya kemampuan berbahasa Inggris dan kurangnya informasi yang mendukung dalam mewujudkan keinginan mereka. Demikian gambaran dari sesi sharing yang terjadi dalam acara Psikologi Berbagi dengan mengangkat tema &nbsp;Motivasi Berprestasi di ruang Lab. Bahasa, Universitas Proklamasi 45 pada hari Sabtu, 23 April 2016.</p>

<p style="text-align: justify;">Sebuah kesuksean baru dalam acara Psikologi Berbagi kali ini yang dibuka oleh Ibu&nbsp; Dewi Handayani H, S.Psi., M.Psi., selaku Wakil Rektor II UP 45 Yogyakarta yaitu peserta yang mengikuti sejak awal hingga akhir acara merupakan mahasiswa dari berbagai jurusan yaitu Fakultas Teknik Perminyakan dan Mesin, Ekonomi, Hukum serta Psikologi. Adanya perwakilan mahasiswa dari masing-masing fakultas menunjukan bahwa pada umumnya mahasiswa UP45</p>

<p style="text-align: justify;">memiliki keinginan untuk dapat melanjutkan pendidikan ke luar negeri.</p>

<p style="text-align: justify;">Arni Dewi Boronnia, S.T., sebagai narasumber dalam acara yang dikemas dalam bentuk talk show mampu memberikan pencerahan dan menjawab setiap kekawatiran yang dirasakan oleh mahasiswa dalam usaha mewujudkan keinginan untuk dapat menuntut ilmu ke luar negeri. Besarnya biaya yang dibutuhkan dapat diatasi dengan memanfaatkan banyaknya beasiswa yang ada. Mahasiswa dituntut lebih aktif dalam mencari informasi yang saat ini dipermudah dengan canggihnya layanan di internet. &ldquo;Kemampuan berbahasa Inggris merupakan salah satu syarat penting agar dapat menuntut ilmu ke luar negeri namun bukanlah hal utama. Hal utama yang sangat mendukung dalam mewujudkan keinginan menuntut ilmu ke luar negeri adalah besarnya niat&rdquo;, demikian diungkapkan oleh Dr. Arundati Shinta, S.Psi.,M.A.</p>

<p style="text-align: justify;">Sesi di akhir acara talk show yaitu dibagikannya doorprize bagi peserta yang mampu bercerita selama 5 menit dengan menggunakan bahasa Inggris. Mahasiswa yang beruntung yaitu &nbsp;Sulfi Amalia dari Fakultas Hukum dan Susanti dari Fakultas Psikologi. Wahyu Widiantoro dalam menutup acara memberikan simpulan bahwa Universitas Proklamasi 45 memberikan dukungan berupa beragam fasilitas bagi setiap mahasiswa untuk mewujudkan cita-citanya termasuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Setiap mahasiswa diharapkan mengoptimalkan kemampuan dengan penuh keyakinan dan percaya diri. <strong>(W.W)</strong></p>

Meningkatkan Komunikasi dan Kebersamaan Karyawan UP45 Melalui Kegiatan Senam Pagi

<p style="text-align: justify;">Dalam rangka meningkatkan etos kerja karyawan dan dosen UP45,Universitas Proklamasi 45 menyelenggarakan kegiatan senam pagi pada sabtu (16/04). Kegiatan yang diselenggarakan di halaman belakang Gedung B Kampus UP 45 itu dihadiri oleh 58 orang karyawan UP 45.</p>

<p style="text-align: justify;">Senam pagi merupakan program mingguan yang diagendakan untuk dilaksanakan setiap hari sabtu. Susi Murtini, salah satu staf bagian SDM UP 45 menyatakan, sebenarnya program ini direnanakan sejak lama. Hanya saja baru dapat direalisasikan.&nbsp; Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan karyawan dan dosen di lingkungan UP45 dan meningkatkan komunikasi yang efektif disetiap unit kerja. &nbsp;Susi menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan keakraban antar karyawan dan dosen.</p>

<p style="text-align: justify;">Untuk lebih meningkatkan semangat peserta, pada acara ini&nbsp; disediakan <em>doorprice </em>bagi karyawan yang beruntung. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen, kepala UPT, Kepala Biro, dan kepala bagian serta seluruh staf di lingkungan UP45. Dalam kegiatan ini hadir juga Wakil Rektor I,II dan III untuk memeriahkan kegiatan ini.</p>

<p style="text-align: justify;">Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para karyawan. Faizal, salah satu peserta senam menyampaikan rasa gembiranya mengikuti senam tersebut. &ldquo;saya merasa&nbsp; senang dengan adanya kegiatan ini. Semoga kegiatan yang semacam ini dapat dilaksanakan secara rutin dan dapat meningkatkan kekompakan antar karyawan,&rdquo; demikian kata Faisal.</p>

<p style="text-align: justify;">Hal senada juga disampaikan oleh peserta lain. Melda Ariyanti, sekretaris BPK UP 45 menyampaikan bahwa senam pagi yang diselenggarakan di UP 45 itu cukup seru.&nbsp; Melda menganggap senam ini sebagai ajang kebersamaan, refreshing dari aktivitas kerja. Dia berharap program ini dapat diadakan secara rutin dan berkelanjutan. <strong>(T.S)</strong></p>

Universitas Sjakhyakirti Palembang Ikuti Kuliah Umum Di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

<p style="text-align: justify;">Mahasiswa jurusan administrasi negasra Universitas Sjakhyakirti Palembang pada Rabu (04/05/2016) mengikuti kuliah umum analisis public di UP 45 Yogyakarta. Kunjungan mereka ke UP 45 dalam rangka silaturahmi dan study banding. Puluhan mahasiswa bersama dosen pendamping dari Universitas Sjakhyakirti tiba di UP 45 pada Rabu pagi.</p>

<p style="text-align: justify;">Sesampainya di UP 45, rombongan mahasiswa dan dosen itu disambut oleh civitas akademika kampus migas tersebut. Selama stengah hari rombongan dari Universitas Sjakhyakirti itu mengikuti&nbsp; kuliah umum yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Administrasi dan Ilmu Politik (FISIPOL) UP 45.</p>

<p style="text-align: justify;">Kuliah umum yang diadakan oleh FISIPOL UP 45 itu menghadirkan Prof. Purwo Santoso, MA.,PhD. Dalam kuliah umum itu dibahas mengenai analis publik terkait reformasi birokrasi kebijakan pemerintah daerah.</p>

<p style="text-align: justify;">Dalam presentasinya, Guru Besar FISIPOL UGM itu menjelaskan bagaimana menyusun kebijakan hukum untuk mengkondisikan stabilitas social. Santoso mencontohkan bagaimana menyusun substansi hukum keistimewaan suatu daerah agar tidak timbul kecemburuan social dari daerah lain.</p>

<p style="text-align: justify;">Salah satu mahasiswa asal Universitas Sjakhyakirti, Hendri menunjukkan rasa senangnya atas sambutan UP 45 terhadap rombongan dari Palembang tersebut. Dengan tersenyum sumringah Hendri meminta mahasiswa UP 45 untuk bersilaturahmi ke Palembang. &ldquo;kami tunggu di Palembang, yah. Main-manin kesana,&rdquo; demikian kata Hendri dengan logat Palembang yang khas. <strong>(T.S)</strong></p>

Guru Besar UGM Nyatakan Jurusan Administrasi Negara UP45 Mempunyai Potensi Penting Untuk Mengawal Industri Migas

<p style="text-align: justify;">Salah satu guru besar UGM, Prof. Purwo Santoso, MA.,PhD., menyatakan bahwa Jurusan Administrasi UP 45 mempunyai potensi yang sangat penting dalam mengawal kebijakan publik. Hal itu disampaikan Santoso seusai mengisi acara kuliah umum analisis kebijakan public yang digelar di ruang seminar UP 45 pada Rabu (04/05/2016).</p>

<p style="text-align: justify;">Menurut dosen Fisipol UGM itu, kebijakan terkait pemanfaatan sumber daya alam&nbsp; selama ini hanya di satu tangan saja. Dia juga menyampaikan, seharusnya kewenangan harus ditopang dengan pengetahuan. Sebab akan terjadi sebuah ketimpangan apabila kewenangan dijalankan tanpa ditopang dengan pengetahuan. Oleh karena itu, UP 45 sebagai kampus migas dengan jurusan administrasi Negara di dalamnya memiliki peran yang cukup penting dalam mengawal kebijakan itu.</p>

<p style="text-align: justify;">Ketika ditanya terkait peran akademisi selama ini, Profesor yang satu ini menyatakan bahwa selama ini peran akademisi dalam mengawal kebijakan public masih minim. &ldquo;kalaupun ada, mereka terkesan sembunyi-sembunyi,&rdquo; ujarnya dengan menghela nafas berat.</p>

<p style="text-align: justify;">Menurutnya, seharusnya akademisi mengawal kebijakan public dengan memperhatikan kepentingan masyarakat luas. Akademisi harus melakukan analisis kebijakan public dengan berdasarkan hati nurani, bukan berdasarkan &ldquo;pesanan&rdquo; dari pihak yang berkepentingan.</p>