Menulis Secara Kreatif Dan Menyenangkan
Informasi merupakan sebuah entitas yang berpotensi untuk menjadi sebuah kekuatan sekaligus sumber kebingungan bagi banyak individu. Setiap hari kita ditantang untuk berhadapan dengan informasi yang melimpah ruah dan melaju dengan kencang dalam berbagai format yang tak terhitung pula jumlahnya. Keterampilan dasar dalam melek informasi yaitu kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi dari berbagai sumber secara efektif menjadi sebuah keahlian yang teramat penting dan harus dikuasai oleh semua pihak baik pustakawan maupun pengguna. Demikian dijelaskan oleh Bapak Budi Wibowo, SH., MM., selaku Kepala Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah DIY ketika memberikan kata sambutan dalam acara Workshop Literasi Informasi Ilmiah di Hotel Grage Jogjakarta (19/5).
Acara workshop hasil kerjasama BPAD DIY dengan Universitas Proklamasi 45 yang dihadiri oleh Pejabat Fungsional Pustakawan dan Arsiparis di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan moderator Bapak Anang Fitriyanto, S.Sos., menekankan pengembangan keterampilan menulis bagi pustakawan. Bapak Budi selaku Kepala BPAD DIY memaparkan tentang pentingnya menulis bagi pengembangan karir. ”Pustakawan harus memiliki kesadaran bahwa informasi digunakan sebagai rangkaian sebuah proses pemikiran kritis dan evaluasi sehingga mampu menjadi landasan konsep berpikir pustakawan untuk memperjuangkan dan menyebarluaskan kemampuan litersi informasi”, ungkap Bapak Budi.
Perkembangan teknologi saat ini semakin mempermudah setiap individu untuk memperoleh dan mempublikasikan informasi. Kemampuan yang perlu dikembangkan untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi saat ini salah satunya yaitu mengembangkan keterampilan menulis secara kreatif. Terdapat korelasi antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis. ”Individu yang memiliki kemampuan menulis yang baik biasanya memiliki kemampuan yang baik pula dalam membaca. Namun tidak semua individu yang mampu membaca dengan baik juga mampu menjadi penulis yang baik”. Demikian diungkapkan oleh DR. Arundati Shinta ketika menjelaskan materi tentang tips dalam pembuatan karya tulis. Bekal membuat karya tulis yaitu dengan benyak membaca kemudian membuat ringkasan dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami serta mencatat secara lengkap sumber informasi yang telah dibaca.
Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA., sebagai salah satu pembicara dalam Workshop Literasi Informasi Ilmiah mampu mengajak para peserta untuk bersemangat secara bersama-sama mempraktikan keterampilan membuat karya tulis dengan cara praktis dan efektif. Antusiasme peserta tampak dalam menuangkan ide-ide spontan dalam karya tulis dengan menggunakan judul yang kreatif dan menarik untuk dibaca. Para peserta pun terlibat secara aktif dalam sesi diskusi serta tanya jawab. ”Menulis merupakan ekspresi pikiran, gagasan, pendapat, pengalaman disusun secara sistematis dan logis. Hal terpenting bagi individu yang ingin menulis hanya niat atau kemauan”, ungkap Wahyu.
Banyak kalangan meyakini bahwa peradaban masa depan adalah masyarakat Informasi (information society) yaitu peradaban ketika informasi telah menjadi komoditas utama dan interaksi manusia telah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi saat ini pun telah berkembang dengan pesat. Informasi apapun kini mudah diakses oleh siapapun dan dengan mudah pula dipergunakan untuk tujuan apapun. Upaya yang dapat dilakukan sebagai respon positif terhadap perkembangan teknologi informasi tersebut yaitu meningkatkan literasi masyarakat dengan mendidik berpikir kritis terhadap informasi yang diterima.(W.W)