Berita terkini

UKM Taekwondo UP 45 Raih Tiga Medali dalam Kejuaraan Internasional World Changmookwan Championship 2021

Unit Kegiatan Mahasiawa (UKM) Taekwondo Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta mengikuti Kejuaraan Internasional “World Changmookwan Championship 2021” dan berhasil meraih prestasi. Tiga medali tersebut berhasil diraih oleh tiga atlet UKM Taekwondo UP 45. Ketiga atlet UKM Taekwondo ini merupakan mahasiswa UP 45 dari berbagai fakultas.

Kejuaraan Internasional “World Changmookwan Championship 2021” ini dilaksanakan secara online melalui platform youtube. Para peserta mulai mengirimkan video pada tanggal 27-28 Oktober 2021. Penilaian kejuaraan ini dilaksanakan di Korea Selatan pada tanggal 6-7 November 2021. Kategori yang dipertandingkan yaitu kategori dari pra kadet, kadet dan junior individual putra putri, senior putra/putri, pair senior putra/putri, kelas under 30, 40, 50, 60 dan 65 serta exhibition. Kejuaraan Internasional ini diikuti 809 peserta dari 30 negara.

Mahasiswa peraih medali tersebut yaitu Fatkhul Aziz AlMufazid S. Psi, Alumni Psikologi UP 45 Yogyakarta yang memperoleh Medali Emas untuk Kategori Putra, Putri Wulandari mahasiswi Fakultas Psikologi sebagai peraih Medali Perak untuk Kategori Putri, dan Risna Puji Nugraheni dari Fakultas Manajemen meraih Medali Perunggu untuk Kategori Putri. Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta sangat bangga dengan prestasi ketiga atlet tersebut.

Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA. selaku pembina UKM Taekwondo UP 45, mengatakan “Saya turut bangga dengan prestasi yang diraih para atlet. Hal ini sebagai kado istimewa di Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November. Kita punya darah patriot yang mengalir di badan kita yang tidak mudah menyerah dan tidak mudah mengatakan ‘saya kalah’. Selamat, terus berprestasi, terus berkarya nyata, dan selamat Hari Pahlawan 10 November 2021”, tandasnya.

LPPM UP45 Dukung Bantul Bersih Sampah 2025 Melalui Prodi Teknik Lingkungan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Proklamasi 45 (UP 45) Yogyakarta, kembali memberikan dukungan kepada pemerintah di bidang implementasi teknologi. Melalui Program Studi (prodi) Teknik Lingkungan mendukung program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama),

“Dukungan ini diberikan karena Bantul sedang menghadapi persoalan serius terkait masalah sampah. Hal ini sesuai apa yang disampaikan Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih bahwa Bantul saat ini sedang menghadapi masalah serius yaitu masalah sampah potensi timbunan sampah 400 ton sehari sementara kemampuan pemerintah Bantul dalam mengolah sampah baru mampu mengolah 100 ton perhari,” ungkap Sekretaris Universitas Proklamasi 45 Rr. Putri Ana Nurani,SS,MM, Minggu (07/11/2021).

Putri Berharap, program Pengabdian Masyarakat UP 45, bisa menjadi bagian solusi dalam mengatasi persoalan sampah di Bantul.

Sementara itu, Ketua Program Studi Teknik Lingkungan Muhammad Noviansyah Aridito,SPd.MSc mengatakan Pemerintah Kabupaten Bantul meresmikan Model Pengelolaan Sampah Berbasis BumKal yang bekerjasama dengan UP 45,

“Pengolahan sampah dengan skema Bumkal untuk 75 Kalurahan bersinergi dengan UP 45 melalui program Penelitian Pengabdian Masyarakat. Kami mensuport program Bantul Bersih Sampah di bidang implementasi Teknologi dari hasil riset Prodi Teknik Lingkungan,” katanya.

Peresmian tersebut bersamaan dengan Peresmian Bantul Bersama yang berlangsung di Potorono, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (03/11).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih mengatakan persoalan sampah di Bantul mendesak untuk ditangani. Sampah menjadi tanggung jawab semua pihak, pemerintah, kelurahan, dunia usaha, kelompok masyarakat, dan masing-masing individu,

“Saat ini banyak kita jumpai sampah di buang di pinggir jalan, di pinggir sungai, tempat yang tidak semesthinya, saluran irigasi dan pekarangan rumah kosong, bahkan kondisi TPA kita kini sudah penuh, hal ini bisa menimbulkan pencemaran, gangguan kesehatan, dan mengganggu estetika,” ujar Halim.

Halim mengajak semua warga Bantul untuk lebih peduli dan meningkatkan pengelolaan sampah dengan cara mengurangi memilah, memanfaatkan dan mengolah sampah mulai dari rumah tangga,

“Mengolah sampah bagian dari ibadah, jangan sampai kita mewariskan kepada anak-anak dan cucu-cucu kita tersayang dengan bumi yang sudah rusak karena sampah, mari bersama kita dukung dan wujudkan Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama) melalui kolaborasi pengelolaan sampah,” ajaknya.

“Kita memerlukan satu terobosan-terobosan baru yang lebih rasional, lebih masuk akal yaitu sampah harus selesai di desa, sehingga kita tidak perlu lagi ke depan mengirim, menyetorkan sampah di TPA piyungan. Ini cara yang lebih baik, cara yang lebih menjamin lestarinya lingkungan hidup kita di Kabupaten Bantul demi anak cucu kita di masa depan,” imbuh Halim.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho, menambahkan, gerakan Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama) menjadi momentum Kabupaten Bantul dalam menangani permasalahan sampah. Bantul Bersama bermakna kolaborasi dan integrasi dari berbagai stakeholder. Hal itu merupakan gerakan yang masif dan berkelanjutan dengan melibatkan segenap komponen yang ada di masyarakat.

Pemkab Bantul meluncurkan program dana insentif bagi kalurahan dengan indikator pengelolaan sampah memiliki bobot nilai 20 persen dari total penilaian, dengan harapan agar seluruh Kalurahan mempersiapkan seluruh indikator penilaian sehingga target Bantul Bersama dapat terwujud.

“Pengelolaan sampah Model BumKal di Kalurahan Potorono ini diharapkan kedepannya dapat menjadi percontohan dan diterapkan di Kalurahan lain. Warga Bantul dihimbau bisa menerapkan budaya baru dalam mengolah sampah, yakni sejak dari tingkat rumah tangga untuk membiasakan memilah sampah,” imbaunya.

BUMKal dijadikan pusat pengelolaan sampah organik dan anorganik. Sampah organik diijadikan kompos untuk disalurkan pengguna kompos. Sampah anorganik diolah dan juga bisa digunakan kerajinan. Sampah yang tidak dapat diolah berupa residu dikirim ke TPST Piyungan, Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) sangat efektif untuk membantu Bank Sampah di setiap Padukuhan,

“Adanya BUMKal diharapkan dapat mewujudkan capaian penanganan sampah sebesar 70 persen dan mengurangi sampah 30 persen tahun 2025,” harapnya. (rd2)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

 

Sumber: Jogjakartanews

Dosen UP45 Mengikuti Loka Karya Energi Terbarukan Level Internasional

YOGYAKARTA – Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Proklamasi 45, Rr.Putri Ana Nurani, SS,MM mengatakan Universitas Proklamasi 45 sebagai The University of Petroleum terus meningkatkan dalam pengembangan riset dan pengabdian pada bidang energi.

Upaya tersebut seperti yang telah dilakukan oleh salah satu dosen UP 45 yang berhasil mengikuti International Training Workshop on Renewable Energy of Overseas Applied Demostration of China-ASEAN.

“Pada tanggal 11 – 30 Oktober 2021, salah satu Dosen Universitas Proklamasi UP45, M.Noviansyah Aridito, M.Sc.,  Dosen Prodi Teknik Lingkungan , mengikuti International Training Workshop on Renewable Energy of Overseas Applied Demostration of China-ASEAN setelah lengkap mengirimkan berkas dan persyaratannya,” tutur Putri, Minggu (07/11/2021).

Putri menjelaskan, Pelatihan ini diadakan oleh Pemerintah Laos melalui Kementerian Energi dan Mineral (Ministry of Energy and Minerals) dan Pemerintah Tiongkok (RRC) melalui Kementerian Ilmu pengetahuan dan Teknologi (Ministry of Science and Technology). Peserta Training berjumlah 30 peserta dari 4 negara ASEAN yakni 25 peserta dari Laos, 2 peserta dari Kamboja, 2 peserta dari Thailand dan 1 peserta dari Indonesia,

“Training ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan di bidang energi terbarukan, khususnya Solar Energy (Photovoltaic) , Solar Heater dan Biogas,” ujarnya.

Teknis pelaksanaan training dilaksanakan oleh REMI (Renewable Energy and Material Instritute) Laos dan Beberapa Profesor dari Universitas di China yakni Yunan Normal University, Tsinghua University dan Tianjin University yang memberikan materi berupa perkuliahan teoritis dan eksperimen lapangan.

Materi tentang energi surya mulai dari panel surya, modul panel surya, software dan implementasi pada berbagai keperluan. Materi tentang energi surya sebagai sumber energi pemanas seperi woater heater, solar heater, solar cooling system juga di berikan hingga pada percobaannya. Materi tentang Biogas dan Bioenergy juga diberikan dari teori hingga praktek yang telah dilakukan di Laos dan China. Training di akhiri dengan Presentasi dari masing-masing peserta dan ujian tertulis dari penyelenggara. Training di tutup dengan acara kelulusan/Graduation dan diberikan sertifikat kelulusan.

“Keikutsertaan training ini sangat bermanfaat untuk UP 45 sebagai The University of Petroleum yang berfokus pada pengembangan Riset dan Pengabdian pada bidang Energi. Selain itu, memberikan kesempatan peluang untuk membuka jejaring pada tingkat global pada pengembangan di bidang energi, khususnya energi baru terbarukan,” imbuh Putri.

Secara khusus Training sangat bermanfaat untuk Fakultas Teknik, khususnya Teknik Lingkungan UP45 untuk peningkatan kapasitas sesuai dengan Kurikulum Prodi Teknik Lingkungan yang memiliki kekhususan di bidang Energi Terbarukan baik Surya, Waste to energy dan Bioenergy (Biomass, Biofuel, biogas), Air, Angin, dan Panas bumi.

“Diharapkan, hasil dari training ini dapat diimplementasikan dalam pengembangan riset, perkuliahan, dan pengabdian kepada masyarakat dan memperkuat Universitas Proklamasi 45 sebagai The University of Petroleum yang berfokus pada bidang energi” pungkasnya. (rd2)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

 

Sumber: Jogjakartanews

 

Lulusan UP 45 Diharapkan Punya Keunggulan Tersendiri dalam Hadapi Tantangan Pandemi

YOGYAKARTA – Universitas Proklamasi 45 (UP45) Yogyakarta menggelar Wisuda Sarjana UP45 Periode Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021, Sabtu (06/10/2021). Prosesi wisuda dilaksanakan secara bauran daring dan luring, sesuai protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19.

Dalam wisuda kali ini, UP 45 Yogyakarta mewisuda sebanyak 82 wisudawan/wisudawati lulusan  Program Strata Satu (Sarjana).

Rektor UP 45, Ir. Bambang Irjanto, MBA dalam pidato sambutannya berpesan agar para alumni UP 45 tidak berhenti dalam mengembangkan diri, ketika sudah terjun langsung ke masyarakat. Menurutnya, UP 45 Yogyakarta sebagaimana perguruan tinggi lain di Indonesia dalam masa pandemi ini juga melalui berbagai tantangan untuk dapat menyelenggarakan penddikan terbaik sehingga salah satu hasil nyata perjuangan tersebut adalah meluluskan wisudawan wisudawati pada generasi penerus bangsa,

“Pandemi Covid-19 tentu memberikan gambaran kepada kita semua bahwa kelangsungan dunia pendidikan di masa depan akan didukung bantuan teknologi. Namun, teknologi tentu tidak dapat menggantikan kehadiran atau peran dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu untuk berkolaborasi dengan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan,” ungkapnya.

Bambang menyampaikan, adanya pandemi menjadi contoh bahwa dari bidang kesehatan bisa memiliki dimensi sosial, ekonomi, politik, dan global. Dampak yang dihadapi selama pandemi menuntut seluruh sivitas akademika UP 45  beradaptasi dalam semua aspek hehidupan. Begitupun yang akan dihadapi oleh lulusan perguruan tinggi di masa pandemi ini. Tantangan yang akan dihadapi para lulusan perguruan tinggi di masa depan semakin berat,

“Tapi tantangan berat bukan berarti kemustahilan. Pada kenyataannya putra putri kita telah berhasil menyelesaikan pendidikannya. Meskipun untuk mendapatkan pekerjaan para lulusan ini harus bersaing tapi bekal yang didapat selama berkuliah di UP45 pasti menjadi keunggulan tersendiri.  Ditambah lagi peluang untuk membangun berbagai jenis usaha kreatif dan inovatif kini juga terbuka lebar,” ujarnya.

Dikatakan Bambang, pandemi diantaranya membuka dua perubahan besar yaitu meningkatkan keterlibatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari dan perubahan psikologis konsumen. E-commerce dan Market place juga sangat berkembang yang mengartikan terbukanya pasar yang lebih luas,

“Kembali inovasi dan kreativitas yang dapat dijadikan senjata utama. Menjadi yang pertama, atau satu-satunya atau menjadi berbeda, itulah kuncinya. Salah satu prinsip yang dapat di terapkan dalam menghadapi banyaknya persaingan adalah untuk memandang kompetitor bukan sebagai musuh. Kita bisa mempelajari kesalahan maupun kesuksesan yang diraih mereka,” imbuh Bambang.

Dalam wisuda yang juga dihadiri para orang tua wisudawan, Bambang juga menyampaikan, lebih dari satu tahun, berbagai kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di UP45 dilaksanakan dengan mengedepankan cara-cara daring, dan memberi izin kegiatan luring secara selektif. Selain pembelajaran yang berlangsung secara online sepenuhnya, berbagai webinar dari masing-masing program studi juga aktif dilakukan. Hal itu menurutnya  sebagai bukti komitmen UP45 untuk terus menyebar luaskan ilmu pengetahuan,

“Kegiatan KKN Tematik juga dilakukan dengan berbagai kegiatan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah seperti sosialiasai protokol kesehatan juga kegiatan lainnya yang dapat membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat juga kami dorong untuk memberikan sumbangsih bagi bangsa dalam menghadapi kondisi sekarang ini,” katanya.

Salah satu Pengabdian masyarakat yang telah dilakukan UP 45 diantaranya melalui Prodi Teknik Lingkungan, dengan menggalakan kegiatan sadar sampah medis, melakukan gerakan pemilahan sampah masker pada tempat penampungan khusus. Adapula salah satu penelitian dosen yang mendapat dana dari Kemenristek BRIN tentang Pengembangan Teknologi Pirolisis Metana sebagai Sumber Energi Masa Depan serta pengabdian masyarakat berupa Teknologi Inovatif Mendukung Pengembangan UMKM di Purbalingga Jawa tengah yang tentu dapat diterapkan juga di Indonesia pada umumnya,

“Dari sini dapat kami sampaikan bahwa UP45 kedepan selain fokus pada peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan sebagai perguruan tinggi yang unggul, melalui penelitian dan pengabdian juga akan mendukung program-program pemulihan ekonomi nasional. Meskipun Kita tidak tahu persis, strategi pemulihan ekonomi seperti apa yang paling tepat. Dengan kondisi yang serba tidak menentu seperti saat ini, yang bisa kita lakukan adalah menggunakan pendekatan learning by doing dan learning by experimentation,” ungkapnya.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, berbagai webinar, termasuk KKN menggunakan teknologi internet adalah bentuk melatih mahasiswa untuk beradaptasi terhadap utilisasi internet. Termasuk wisuda yang UP45 selenggarakan secara bauran daring dan luring menurutnya juga merupakan adaptasi dengan kebiasaan baru yang akan menjadi cara hidup kita ke depan,

“Kehidupan harus jalan terus, cara berubah dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi internet dan dunia digital adalah kunci sukses,” tambahnya.

Kepada Para wisudawan Bambang mengingatkan, wisuda bagi setiap Perguruan Tinggi merupakan seremoni yang menandai berakhirnya sebuah proses pendidikan, sekaligus merupakan indikator berlangsungnya aktivitas akademik dengan baik,

“Dengan demikian, sesungguhnya wisuda merupakan sebuah bentuk pertanggungjawaban penyelenggara kepada masyarakat dan negara. Sementara bagi para wisudawan sendiri, meskipun wisuda menjadi tanda berakhirnya proses belajar secara akademik, namun pada hakekatnya justru menjadi awal untuk memasuki kehidupan baru yang penuh tantangan dan romantika yang memerlukan upaya untuk terus mengembangkan diri melalui proses belajar di berbagai bidang,” tuturnya.

Selain menyampaikan selamat kepada para wisudawan, Bambang juga menyampaikan ucapan selamat kepada para orang tua/wali yang dengan bangga dapat menyaksikan prosesi wisuda dari putra putrinya. Hal itu menurutnya menjadi bukti bahwa salah satu tanggungjawab sebagai orang tua telah berhasil diselesaikan. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada para dosen UP45 yang dengan segenap dedikasinya mendidik, membagi ilmu dan membimbing para wisudawan semasa kuliah hingga mereka dapat lulus dengan nilai yang membanggakan,

“Terakhir terima kasih kami sampaikan kepada pemerintah baik pusat maupun daerah, LLDIKTI Wilayah V dan stake holder baik internal maupun eksternal yang telah membersamai UP45 sejauh ini untuk tetap berkomitmen menjadi pusat unggulan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi, dan tenaga ahli. Bersama kita bangkit, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. UP45 Jayalah Selamanya, Untukmu Indonesia,” tutupnya.

Sekretaris UP 45, Rr.Putri Ana Nurani, SS,MM menambahkan, dalam wisuda Sarjana UP45 Periode Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 sebagai lulusan terbaik adalah Ainun Nisa dari Program Studi Teknik Perminyakan  dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif  (IPK) 3.90 dengan predikat Cumlaude. Putri berharap, para wisudawan nantinya bisa mengembangkan diri dan memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara. (pr/rd2)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

 

Sumber: Jogjakartanews

 

Wisudawan UP 45 Diimbau Sanggup Jawab Tantangan Era Kebiasaan Baru

Yogyapos.com (SLEMAN) – Sebanyak 81 mahasiswa Universitas Proklamasi 45 (UP 45) Yogyakarta menjalani Wisuda Strata Satu (Sarjana) melalui Sidang Senat Terbuka dipimpin Rektor Ir Bambang Irjanto MBA, di Auditorium Kampus Jalan Babarsari 1, Caturtunggal, Depok, Sleman, Sabtu (6/11/2021).

Pada wisuda kali ini, tercatat Ainun Nisa dari Program Studi Teknik Perminyakan berhasil menjadi lulusan terbaik dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.90 bepredikat Cumlaude. Acara diberlangsungkan juga secara daring melalui zoom akun Youtube UP 45 Yogyakarta.

Rektor Ir Bambang Irjanto MBA dalam sambutannya, berpesan agar para wisudawan dapat menjawab tantangan zaman dengan beradaptasi terhadap kebiasaan baru utamanya pemanfaatan teknologi digital. Inovasi dan kreativitas juga sangat dituntut saat ini.

“Menjadi yang pertama, atau satu-satunya atau menjadi berbeda, itulah kuncinya,” tandasnya.

Rektor juga menyampaikan, UP 45 kedepan selain fokus pada peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan sebagai perguruan tinggi yang unggul, melalui penelitian dan pengabdian juga akan mendukung program-program pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi global.

Terkait pandemi Covid-19, UP 45 melakukan adaptasi kebiasaan baru dalam sistem perkuliahan, learning by doing dan learning experimentation. Termasuk menggulirkan program-program upaya pemulihan ekonomi yang tepat.

Turut memberikan sambutan antara lain Dekan Fakultas Hukum Dr Benedictus Renny Se SH SE MH, agar para wisudawan nantinya sanggup membuktikan kepada masyarakat atas ilmu yang telah diperoleh semasa kuliah.

“Itulah beban tanggung jawab yang mesti dipukul wisudawan, disamping juga ikut menjaga nama baik almamater,” katanya.

Sementara itu, Dr Indra Cahya Uno selaku pendiri Gerakan Sosial OK OC Indonesia, dalam orasi ilmiahnya menyampaikan materi berjudul Wirausaha Sukses Mandiri sebagai bekal bagi para wisudawan untuk memasuki dunia kerja setelah lulus kuliah. Selain materi tersebut, ia juga memotivasi para wisudawan untuk dapat menerapkan prinsip 4L yaitu Kerja Lebih Keras, KerjaLebih Cerdas, Kerja Lebih Tuntas dan Kerja Lebih Ikhlas. (*/Met)

 

Sumber: Yogyapos

 

UP45 Adakan Upacara Bendera dan Tabur Bunga dalam Rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Pada Kamis, 28 November 2021, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta melaksanakan rangkaian kegiatan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda dengan mengusung tema “Yang Muda Yang Berprestasi”.  Dimulai dari pelaksanaan upacara bendera hingga mengunjungi Taman Makam Pahlawan. Upacara bendera berlangsung dengan khidmat yang dilaksanakan di lapangan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta pada pukul 09.30-10.30 WIB. Kurang lebih 30 peserta mengikuti upacara bendera yang terdiri dari para dosen, dekan, kaprodi, mahasiswa, dan karyawan UP 45. Petugas upacara terdiri dari para mahasiswa dari berbagai program studi.

“Pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) ialah sebuah fakta sejarah yang tidak bisa dihindari. Pemuda Indonesia selalu menjadi penentu momen penting perjalanan bangsa Indonesia. Semua momentum penting tersebut ialah hasil karya, komitmen, dan dedikasi dari para pemuda Indonesia”, tegas DR. Benny R. selaku Wakil Rektor ADK yang menjadi inspektur upacara dalam kegiatan tersebut.

Pada pukul 11. 30-12.00 WIB, acara dilanjutkan ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara. Acara berdoa dan tabur bunga dilaksanakan 11 orang yang terdiri dari 9 perwakilan mahasiswa dan 3 dosen Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Acara tabur bunga ini bertujuan untuk mendoakan para pahlawan nasional yang telah berjuang dalam mempertahankan kesatuan bangsa Indonesia. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksankaan dalam rangka mendoakan dan menghargai perjuangan para pahlawan yang telah gugur.

Hadapi Pembelajaran Tatap Muka, Dua Akademisi UP 45 Berikan Edukasi Masyarakat Melalui Siaran Radio

YOGYAKARTA –  Kebijakan Pemerintah yang akan mengijinkan sekolah-sekolah kembali melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) memerlukan adaptasi baru dan kesiapan sekolah serta edukasi kepada orang tua siswa.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45, FX. Wahyu Widiantoro mengatakan saat ini banyak orang tua yang telah mempersiapkan anak-anaknya kembali masuk ke sekolah. Namun demikian, menurut Wahyu, untuk menghadapi PTM nantinya perlu adaptasi baru, baik dari sekolah maupun orang tua siswa,

“Misalnya bagi orang tua siswa yang usianya masih anak-anak, aktifitas mengantar dan menjemput sekolah tentu mulai dilaksanakan kembali. Perlu adanya adaptasi untuk menjalani kegiatan ini setelah selama hampir 2 tahun anak-anak sendiri melaksanakan pembelajaran secara online untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Banyak persiapan yang perlu dilakukan oleh orang tua, begitu juga oleh sekolah sendiri. Penerapan protokol kesehatan salah satunya yang harus dilakukan,” tuturnya dalam keterangan pers yang diterima jogjakartanews.com, Selasa (05/10/2021).

Menurut Wahyu, untuk mempersiapkan PTM, UP 45 telah menyelenggarakan program pengabdian masyarakat berupa edukasi dan sosialisasi terkait usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk mempersiapkan anak menghadapi PTM di sekolah. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui siaran radio 97,4 FM Sonora Yogyakarta pada Selasa 28 September 2021,  pukul 11.00-12.00 Wib. Selain Wahyu, materi dalam sosialisasi dan edukasi tersebut juga disampaikan oleh RR. Putri Ana Nurani, SS., MM., Dosen Fakultas Ekonomi UP 45 sekaligus aktivis pemerhati dunia anak.

Dalam pemaparannya Putri menjelaskan, saat ini Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas sudah dilakukan oleh beberapa sekolah yang telah memenuhi syarat. Sekolah atau satuan pendidikan boleh melaksanakan PTM apabila sudah mendapatkan ijin dari pemerintah setempat, dinas pendidikan, dan satgas Covid-19 di daerahnya. Setiap satuan pendidikan juga wajib memiliki satgas Covid-19 yang akan memantau kondisi kesehatan di satuan pendidikannya, serta terhubung dengan satgas Covid-19 di lingkungannya,

“Dengan adanya kebijakan oleh pemerintah pusat untuk memperbolehkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka tentunya ini menjadi lampu hijau bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan PTM secara terbatas. Tetapi pelaksanaan pembelajaran tatap muka akan melihat kembali kondisi yang ada di daerah tersebut misal jika daerah atau wilayah termasuk dalam zona hijau atau zona kuning, ataupun angka penuruan level PKKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) turun dari PKKM level 4 ke 3 bisa dilakukan,” tutur Putri yang sekaligus menjabat Sekretaris UP 45.

Putri juga menekankan dalam melaksanakan PTM, protokol kesehatan sebagai prosedur baru harus diterapkan di sekolah. Selain sekolah, orang tua juga perlu mendapat edukasi untuk menyambut PTM,

“Sekolah yang akan kembali melaksanakan PTM harus memenuhi persyaratan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka diantaranya telah menyediakan sarana prasarana sanitasi yang memadai misal tersedianya tempat cuci tangan, toilet dengan sanitasi baik, menyediakan thermogun atau alat pengukur suhu tubuh. Selain itu sekolah telah melakukan pendataan secara lengkap kondisi warga sekolah, termasuk pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik hingga keluarga atau lingkungan dari peserta didik hingga kondisi kesehatan mereka,” kata Putri.

Putri menjelaskan, instrumen yang dilengkapi tidak hanya sebatas terkait identitas diri siswa saja, melainkan informasi terkait lainnya. Misalnya, sekolah juga bisa mendapatkan informasi jarak antara rumah siswa dengan sekolah, apakah siswa berangkat ke sekolah menggunakan sarana transportasi pribadi ataupun menggunakan transport umum, selain itu kondisi kesehatan terkini dari peserta didik dan keluarga mereka,

“Berikutnya ada kesepakatan dan kesiapan bersama dari sekolah dan orang tua tentunya melalui komunikasi dan rapat yang dilakukan oleh sekolah dengan komite sekolah. PTM secara terbatas sedianya sudah dilakukan, namun diundur karena berbarengan dengan pelaksanaan ASNK  (Asesmen Nasional Berbasis Komputer), agar tidak menimbulkan kerumunan. PTM kembali boleh dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2021,” imbuh Putri. (rd2)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

 

Sumber: Jogjakartanews

 

Universitas Proklamasi 45 Integrasikan Kurikulum Praktik, PMB 2021 Naik 150 Persen

Pandemi Covid-19 tak menyurutkan anggota masyarakat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Salah satunya ke Universitas Proklamasi 45 (UP 45) Yogyakarta, sebuah perguruan tinggi yang sudah populer sejak puluhan tahun silam.

Rektor UP 45 Ir Bambang Irjanto MBA membenarkan indikasi animo tersebut. Setidaknya dapat dilihat dari jumlah calon mahasiswa yang telah mendaftar dan tercatat pada Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2021, yakni mencapai 636 orang.

“Peningkatannya melampaui target, bahkan sangat signifikan mencapai 150 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 425 mahasiswa baru,” ujar Ir Bambang, di Kampus UP 45 Jalan Babarsari Nomor 1, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari capaian itu, terbanyak pendaftarnya adalah Fakultas Manajemen 144 orang, disusul Fakultas Psikologi sebanyak 125 orang, berikutnya Fakultas Teknik Perminyakan, Administrasi Publik, Ilmu Hukum, Teknik Informasi, Teknik Mesin, Teknik Industri dan Teknik Lingkungan. Calon mahasiswa berasal dari DIY mencapai 50 persen, Jawa Bali mencapai 25 persen dan sisanya dari luar Jawa.

Cukup menarik PMB 2021 ini, karena 50 persen diantaranya calon mahasiswa yang sudah bekerja. Mereka memilih kuliah sore Pukul 18.00-22.00 WIB. Sedangkan 50 persen sisanya adalah calon mahasiswa yang belum bekerja atau baru saja lulus dari SLTA dan sederajat, serta memilih jadwal kuliah pagi.

“Kuliah sore dan pagi sama saja. Tak ada bedanya, perlakuannya juga sama karena meski pun kuliah sore tapi bukanlah sistem extention,” tukas Bambang didampingi Ketua Panitia PMB 2021 yang juga Pjs Wakil Rektor Febriyanti Angelia Ginting SPd MSc dan Pjs Dekan Ilmu Hukum Dr Benedictus Renny See SH SE MH.

Pandemi yang sudah berlangsung hampir 2 tahun ini agaknya telah menggerakkan masyarakat menuju kebiasaan baru. Mereka sudah mulai terbiasa dengan pola komunikasi zonder tatap muka secara langsung, termasuk dalam mengenali perguruan tinggi dan prosedur menjadi mahasiswa baru.

Dari selancar virtual jejaring internet itulah mereka mengetahui kondisi dan keunggulan UP 45 sebagai perguruan tinggi pemilik 8 program ektra yang dibutuhkan di era industri kini maupun masa mendatang untuk mahasiswanya. Kedelapan program tersebut antara lain PKKMB (Program Pengenalan Kegiatan Mahasiswa Baru), PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), Pelatihan Inspirasi, Pelatihan Sertifikasi, Magang, KKN dan Pembekalan Bimtek Interaksi.

Dijelaskan, PKKMB seperti umumnya pengenalan mahasiswa baru, PKM menyangkut penyaluran kreativitas minat dan bakat, Pelatihan Inspirasi tertuju pada pemberian wawasan kepada mahasiswa agar mahir membikin proposal untuk mewujudkan bidang kreativitas yang diminati, Pelatihan Sertifikasi menyangkut ketrampilan dasar bahasa Inggris dan komputer.

Keunggulan Lain
UP 45 merupakan perguruan tinggi swasta cukup tua di Yogyakarta, berdiri sejak 1964 dibawah Yayasan UP 45. Kampusnya sangat strategis dan nyaman sebagai tempat kuliah karena meski gerbang kampusnya berada di pinggir Jalan Babarsari, tapi bangunan ruang-ruang kuliah bertingkat posisinya menjorok ke timur sekitar 200 meter. Sehingga tak terganggu oleh bising lalulintas, apalagi dikelilingi pohon-pohon besar sebagai perindangnya.

Total mahasiswa lebih dari 2.300 orang, 50 orang diantaranya dari Timor Leste dan kawasan Asia Tenggara. Dosen tetap dan tenaga didik (tendik) sebanyak 130-an, serta beberapa dosen tidak tetap dari unsur praktisi maupun akademisi perguruan tinggi lain.

Minat anggota masyarakat menjadi mahasiswa UP 45 juga didasari dari popularitas jalinan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintahan, BUMN maupun institusi swasta.

“Sejak awal para mahasiswa sudah tahu bahwa UP 45 menjalin kerjasama dengan 15 BUMN. Demikian juga dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta,” sambung Febriyanti Angelia Ginting.

Dijelaskan, pecanangan dan realisasi 8 program unggulan seperti disebutkan di muka terkait pula penyalurannya melalui kerjasama dengan sejumlah instansi dan institusi tersebut. Ada yang melalui pola magang kerja, penelitian maupun pengabdian masyarakat. Diantara BUMN yang biasa menjadi penyaluran magang mahasiswa yaitu SKK Migas, Pertamina dan BUMN sejenis.

Kerjamasa lain dilakukan dengan organisasi advokat Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC Peradi) Wonosari melalui penyelenggaraan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA). Selain itu dengan sejumlah Pemerintah Desa berupa penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) ujian calon Pamong Desa.

Dengan biaya kuliah yang relatif terjangkau, UP 45 menjadi perguruan tinggi yang mengintegrasikan kurikulum praktik. Mahasiswa menginjak semester V sudah dikenalkan dengan bidang pekerjaan melalui proses magang dan pembukaan lapangan kerja. Tak ayal jika di masa pandemi ini jumlah calon mahasiswa baru melonjak, bahkan masih akan bertambah karena pendaftarannya masih berlangsung.

 

Sumber: Yogyapos

Penyerahan nilai ujuan calon pamong dari Up45 kepada Pemdes Wedomartani || YP-Ist

Bresca Merina Serahkan Nilai Ujian Calon Pamong Wedomartani, UP 45 Siap MoU dengan Pemdes Lain

Para pamong desa merupakan garda depan pelayanan publik. Peningkatan pelayanan dan tingkat kepuasan warga atas pelayanan institusi pemerintah di tingkat desa ini sangat tergantung dari sumber daya mereka. Sehingga tepat sekali pelibatan perguruan tinggi dalam proses seleksi calon pamong desa.

Universitas Proklamasi 45 (UP 45) adalah satu dari perguruan tinggi yang telah digendeng oleh beberapa pemerintah desa di wilayah Sleman untuk melakukan bimbingan teknis maupun proses seleksi calon pamong desa.

Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Program Studi Administrasi Publik UP 45, Bresca Merina SIP Mec Dev, dalam tahun ini sudah melakukan bimtek dan seleksi calon pamong desa. Masing-masing pamong desa Caturtunggal dan Wedomartani.

“Ya kami bersyukur dipercaya untuk melaksanakan bimtek maupun ujian seleksi pamong desa. Sudah dua kali ini, pertama untuk Desa Caturtunggal dan kedua untuk Desa Wedomartani. Semuanya terkait dengan proses seleksi Kepala Dukuh,” ujar Bresca usai menyerahkan nilai ujian seleksi calon Pamong kepada Pemerintah Desa Wedomartani, di Kampus UP 45 Jalan Babarsari Nomor 1, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (22/9/2021) sore. Acara penyerahan nilai ujian calon Pamong Desa ini dihadiri unsur Babinsa dan Carik Wedomartani.

Bresca mengungkapkan, nilai tersebut selajutnya akan ditambahkan dan dijadikan pertimbangan bagi panitia pencalonan Pamong Desa Wedomartai untuk proses selanjutnya, siapa diantara mereka yang akan lolos berkompetisi dalam pencalonan.

Seleksi meliputi antara lain kecakapan administrasi publik, public speaking, presentasi, ketrampilan komputer dan psikologi. Dari hasil tersebut pihak Pemdes nantinya akan memilih 5 calon, masing-masing dari Dukuh Kenayan, Krapyak, Wonosari, Karangsari dan Tegalsari.

“Dalam proses seleksi ini kami melibatkan dosen-dosen dari UP 45 ini, lintas fakultas untuk mengujinya. Ya semacam test and propert, semua hal terkait dengan jabatannya nanti diujikan,” jelas Bresca yang juga Ketua Panitia Seleksi didampingi Plt Dekan Fakultas Hukum Dr Benedictus Renny See SH SE MH.

Disebutkan, dari rangkaian seleksi itu kebanyakan peserta gugur di bidang psikologi. Terutama menyangkut ketelitian menghadapi pekerjaaan. Di sisi lain ada catatan penting bahwa mayoritan peserta adalah anak-anak muda usia produktif dan menyandang gelar sarjana.

Fenomena ini, menurutnya, sangat berbeda dari kesan masa lampau dimana jabatan pamong desa, apalagi seperti Kepala Dukuh, cenderung diduduki orang-orang tua atau usia diatas 40-an tahun. “Kali ini kami menghadapi kenyataan yang beda. Anak-anak muda sarjana berminat partisipasi memajukan wilayahnya. Sungguh suatu yang menggembirakan bahwa mereka bisa diharapkan kemampuannya untuk kemajuan desa,” tukasnya.

Dari pengalaman demikian, Bresca mewakili UP 45 kian terpacu untuk memperluas kerjasama dengan Pemdes lain di wilayah Sleman. Karena hal ini juga bagian dari implementasi Tridharma Peguruang Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Adapun mengenai seleksi calon pamong desa ini dilakukan secara profesional, kompatibel.

“Kami sudah ada beberapa agenda melakukan hal yang sama dengan Pemdes lain. Pada saatnya nanti juga akan terjadi feedback yang baik melalui program KKN. Artinya mahasiswa-mahasiswa kami akan diterjunkan ikut praktik KKN di desa-desa yang selama ini sudah menjalin kerjasama ini,” pungkasnya. (Met)

 

Sumber: Yogyapos

Fakultas Ilmu Sospol UP 45 Kerjasama Bimtek Ujian Pamong Desa Wedomartani

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Proklamasi 45 (UP 45) telah melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) ujian pamong di Desa Wedomartani, Sabtu (18/9/2021).

Bimtek ujian pamong ini merupakan implementasi dari kerja sama yang telah ditandatangani pada 17 Agustus 2021 lalu. Dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan merangkap Direktur Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum Drs Benedictus Renny SH MHum, Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama Febriyanti Angelia Ginting SPd MSc, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Syamsudin SPd MA, Ketua Program Studi Administrasi Publik Bresca Merina SIP Mec Dev, Kepala Penerimaan Mahasiswa Baru UP45 Trisno Fallo SHut MSc, dosen UP45, dan peserta ujian pamong.

H Teguh Budiyanto selaku Lurah Kalurahan Wedomartani, menjelaskan dan berharap siapapun yang terpilih dan tidak terpilih menjadi dukuh agar tetap mengabdi kepada masyarakat.

“Terpilih atau tidaknya peserta menjadi dukuh tetaplah melakukan yang terbaik kepada masyarakat versi masing-masing peserta sesuai dengan kompetensi dan keahliannya,” katanya, seraya menambahkan harapannya agar pelaksanaan ujian pamong pada 21 September 2021 mendatang bisa berjalan dengan lancar.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan 4 agenda penting yaitu Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru UP45, pemaparan Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum (LKBH) UP45, penandatanganan MoU antara LKBH UP45 dan Desa Wedomartani, dan bimbingan teknis (bimtek) ujian pamong.

Kepala penerimaan mahasiswa baru, Trisno Fallo memaparkan akan memberikan beasiswa bagi masyarakat Desa Wedomartani yang berkeinginan kuliah tetapi mengalami kendala biaya.

Sedangkan Dr Benedictus menyatakan akan membantu masyarakat Desa Wedomartani yang membutuhkan pendampingan.

Secara terpisah Bresca menjelaskan, ujian pamong bertujuan untuk memilih dukuh yang berkualitas dan sesuai peraturan daerah. Diharapkan dengan menggandeng UP 45 maka dukuh yang terpilih akan berkualitas karena telah mengikuti rangkaian ujian seperti ujian tertulis, ujian keterampilan, ujian psikologi, dan ujian komputer.

“Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas proklamasi 45 sangat merasa terhormat karena mendapat amanah dan kepercayaan oleh Kalurahan Wedomartani untuk menguji calon pamong,” tutup Bresca. (*/Met)

 

Sumber: Yogyapos