<p style="text-align: justify;"><em>International Award for Young People </em>(IAYP) adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang fokus pada pembinaan pendidikan karakter. IAYP ini bisa diikuti oleh anak muda usia 14 – 25 tahun. pusat IAYP adalah di Inggris, dipelopori oleh Pangerang Philips (Suami Ratu Elisabeth II) dan Kurt Kun. IAYP sudah diakui oleh 166 negara di dunia.</p>
<p style="text-align: justify;">Salah satu universitas swasta yang menjadi koordinator IAYP indonesia adalah Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP45), dengan pelopornya yakni Arundati Shinta, dosen Fakultas Psikologi UP45. Dalam menjalankan program IAYP di kampus UP45, Shinta (sapaan akrabnya) dibantu oleh Toni Isbandi dan beberapa Leader IAYP, diantaranya Eni Rohyati dan Dewi Handayani.</p>
<p style="text-align: justify;">Mahasiswa UP45 yang menjadi peserta IAYP ada sekitar 30 orang lebih. Peserta tersebut berasal dari berbagai fakultas yang ada di UP45. ada mahasiswa yang sedang menjalani perunggu, perak, bahkan emas.</p>
<p style="text-align: justify;">Pada bulan September 2015 UP45 Yogya akan melahirkan mahasiswa IAYP yang "lulus emas". Berdasarkan data yang didapat dari leader IAYP, Shinta, ada enam mahasiswa yang akan lulus emas pada bulan ini, yaitu Rauf Wanda (Alumni Teknik Perminyakan), Ikromil Fawaid (mahasiswa teknik perminyakan), Novita Ratna Dila (Mahasiswa Teknik Perminyakan), Nurfatun Munawarah (Mahasiswa Manajemen), Aristanti Oktavia Dewi (Mahasiswa Teknik Perminyakan) dan Sulfi Amalia (Mahasiswa Fakultas Hukum). Sebelum mendapatkan penghargaan Emas, mahasiswa IAYP tersebut harus melewati satu langkah terakhir dari beberapa rangkaian kegiatan IAYP emas, yaitu Proyek Pemukiman (Recidental Project).</p>
<p style="text-align: justify;">Lima orang mahasiswa dari beberapa mahasiswa tersebut telah melakukan proyek pemukimannya pada tanggal 7 sampai 11 september di daerah Tegal Kalesan, RT 32/RW 14, Pugung Cawas, Klaten. Adapun lima mahasiswa tersebut atas nama Sulfi Amalia, Ikromil Fawaid, Aristanti Oktavia Dewi, Novita Ratna Dila, dan Nurfatun Munawarah.</p>
<p style="text-align: justify;">Kegiatan yang dilakukan oleh kelima mahasiswa tersebut adalah membantu aktifitas sehari-hari di rumah Joko Purwanto, salah satu warga yang menjadi titik lokasi proyek pemukiman tersebut. Selama lIma hari, mereka melakukan berbagai kegiatan, seperti memotong kain perca untuk bahan keset, belajar me-<em>rinte</em> dan membuat keset, menenun, memasak, mencabut rumput di sawah, belajar membantu anak SD dalam belajar, dan besosialisasi dengan masyarakat sekitar.</p>
<p style="text-align: justify;">Ikromil Fawaid, salah satu peserta proyek pemukiman itu mengatakan dirinya sangant senang mengikuti kegiatan proyek perumahan ini. Tuan rumah yang sedang ia tempati juga sangat terbuka dan memperlakukan mereka seperti anak sendiri. Mengenai kegiatan yang dilakukannya, hal yang paling menantang adalah saat belajar me –<em>rinte </em>dan menenun. me<em>-rinte </em>merupakan proses melipat dan merangkai kain perca menjadi satu kesatuan lipatan untuk bahan membuat keset. me-<em>rinte </em>membutuhkan ketelitian, ketelatenan kesabaran, dan kesesuaian antara gerakan tangan untu melipat dan gerakan kaki untuk menginjak mesin.</p>
<p style="text-align: justify;">Di hari ketiga, mahasiswa IAYP Emas itu didatangi oleh salah satu staf kemahasiswaan UP45, yaitu Pandji Cepi Lesmana, Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, Cepi memberikan nasehat kepada mereka bahwa proses menuju kelulusan IAYP emas bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal harus diperhatikan agi dalam menjalani proses kelulusan itu.</p>
<p style="text-align: justify;">"Di tahap proyek pemukiman ini, semua kegiatan IAYP mulai dari olahraga, keterampilan, pelayanan masyarakat, hingga petualangan, semua menyatu dalam kegiatan proyek pemukiman ini. harus ada nilai tambah yang didapat dari kegiatan ini"</p>
<p style="text-align: justify;">Saat ditanya tentang tujuan proyek pemukiman, DR Arundati Shinta MA selaku pendamping IAYP menjawab bahwa tujuannya adalah memunculkan potensi mahasiswa. Potensi itu digunakan untuk membantu lingkungan sosial dalam jangka waktu lama, yaitu lima hari empat malam.</p>
<p style="text-align: justify;">sebagai calon lulusan IAYP Emas di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, tentunya kelima mahasiswa IAYP ini menjadi harapan terbesar suksesnya program. Sukses bukan hany pada sekedar penghargaan "lulus saja", tetapi bagaimana pendidikan karakter tertanam betul dalam jiwa mereka.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>Oleh : Sulfi Amalia</strong></p>
<p style="text-align: justify;"><strong>Sumber : Swara kampus kedaulatan rakyat</strong></p>