Berita terkini

UP 45 Laksanakan PJJ dengan UMU Buton

Program Studi Administrasi Publik Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Muslim Buton (UMU Buton). Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman. Proses penandatanganan ini berlangsung di Ruang Pertemuan UP 45 (08/04/2021). Kegiatan ini dihadiri oleh Febriyanti A. Ginting, S.Pd., M.Sc., selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama UP 45, Syamsudin, S.Pd, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UP 45, dan Bresca Merina, S.IP., M.Ec Dev., selaku Kaprodi Administrasi Publik.

Bentuk kerja sama dari penandatanganan MoU ini adalah Pembelajaran Jarak Jauh yang merupakan program Kemendikbud. Ada 4 mata kuliah yang ditawarkan, yaitu Kewirausahaan, Desentralisasi dan Otonomi Daerah, E-Government dan E-Service, serta CSR dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Keempat mata kuliah tersebut diampu oleh dosen-dosen Administrasi Publik UP45. Harapannya, kerjasama ini dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, dalam hal ini mahasiswa dalam menghadapi persaingan global.

Menurut Wakil Rektor I UMU Buton, Dr. Anidi, S.Ag., M.Si., M.S.I., umur UMU Buton memang masih muda, yaitu lahir pada tanggal 20 Mei 2019. Namun, UMU Buton memiliki visi dan misi mengembangkan Sumber Daya Manusia berakhlakul karimah, berdasarkan entrepreneurship. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan SDM, maka UMU Buton melakukan regulasi penguatan melakukan kebijakan Permendikbud Nomor 3 tentang 2020 tentang kurikulum yang dikeluarkan oleh Menteri Nadiem Makarim, yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Menurutnya, UMU Buton telah menggunakan kurikulum tersebut, yaitu melalui kerja sama ini.

Volunteer Buddies KUI UP 45 Marcellinus Gonzaga Kembali Torehkan Prestasi

Volunteer Buddies Kantor Urusan Internasional Universitas Proklamasi 45 (KUI UP45) Marcellinus Gonzaga kembali menorehkan prestasi. Setelah sebelumnya menjadi mahasiswa berprestasi peringkat 8 di Tingkat Nasional Tahun 2020, Marcellinus kini berhasil menyabet beberapa prestasi bergengsi sekaligus. Ia meraih Juara 2 Essay Energy Sustainability and Society yang diselenggarakan oleh Energy Academy Indonesia dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Republik Indonesia, Best Presenter in Engineering Sub-Focal Paper Conference GRACE UMY (Undergraduate Conference) dan Juara 1 Land of Geoscience 2020 Teknik Geofisika UPN Veteran Yogyakarta.

Mahasiswa yang memiliki hobby photography, music, dan calisthenic ini, memiliki motto hidup ; “no one has ever become poor by giving”. Motto tersebut membuatnya selalu ingin memberikan manfaat kepada orang lain, almamater, serta bangsa dan negara,

“Saat acara pemilihan mahasiswa berprestasi Pilmapres 2020, saya mengangkat inovasi teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) kincir vertikal hibrida dengan latar belakang masalah transisi energi nasional menuju EBT (Energi Baru Terbarukan). Saya berharap karya saya mampu bermanfaat bagi masyarakat khususnya di daerah yang membutuhkan. Hi-STEC sendiri bergerak dibidang energi khususnya energi baru terbarukan dengan fokus pengembangan di daerah 3T,” kata Marcellinus, Minggu (03/01/2020).

Marcellinus mengisahkan, sebelum mengikuti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional 2020 kategori Sarjana, ia aktif dalam berbagai organisasi diantaranya menjadi Vice Chairman of Ikatan Ahli Teknik perminyakan Indonesia SM-UP45, Member of Komunitas Migas Indonesia, Member of Indonesia Geothermal Association SC UP45 dan Volunteers Buddies KUI UP45. Serta aktif berkontribusi bagi masyarakat diantaranya menjadi private teacher for junior and senior high students, laboratory assistant of geology.

Marcellinus juga  kerap menyabet sejumlah penghargaan antara lain: National Science Competition (ONMIPA) 2019, 1st Winner in Geopetra National Competition, 1st Winner in Raise National Competition, 3rd Runner Up in OGIP International Chevron Paper Competition, Patent of The Technical Implementation Book of The Hybrid Vertical Axis Wind Turbine Technological Innovation, National Science Competition (KNMIPA) 2020.

Marcelinnus menyampaikan, keberhasilan yang diraihnya tidak lepas dari ikhtiar, doa, dukungan serta bimbingan dosen, pembina, fakultas, universitas yang memfasilitasi dalam mengikuti Pilmapres Nasional,

“Sekaligus juga berkat support dari seluruh teman-teman baik di lingkungan civitas Universitas Proklamasi 45, maupun Volunteer Buddies KUI UP45,” ungkapnya.

Kaprodi Teknik Perminyakan, Lia Yunita, ST,MPd berharap baik Marcellinus maupun mahasiswa UP 45 lainnya mampu menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi,

“Kenali diri sendiri, kembangkan minat bakat keahlian dan tetap konsisten serta jangan lupa untuk selalu bersyukur terhadap apa yang sudah dicapai,” ucapnya.

Wakil Rektor Bidang III UP45 Febriyanti Angelina Ginting, SPd,MSc mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh para volunteers Buddies KUI UP45 terlebih, pada Desember 2020 lalu telah meluncurkan English Community tepat di peringatan ulang tahun Kantor Urusan Internasional Universitas Proklamasi 45,

“English Community ini merupakan wadah buddies KUI untuk belajar, melatih diri meningkatkan kemampuan bahasa inggris, dan menambah wawasan yang lebih luas dengan tema-tema yang menarik setiap pertemuannya. Saya berharap English Community ini menjadi wadah bagi buddies KUI untuk sharing terkait tema atau isu-isu yang sedang banyak diperbincangkan. Saya juga berharap kegiatan ini bisa diadakan secara rutin dengan daring walaupun di tengah pandemi. Tetap semangat para Buddies, terus belajar dan berkarya apapun kondisinya,” tutur Febriyanti.

Direktur Kantor Urusan Internasional Universitas Proklamasi 45 sekaligus pembina Buddies KUI UP45, Rr. Putri Ana Nurani, SS, MM berharap agar kegiatan yang dilakukan oleh Buddies akan memberikan kontribusi besar bukan hanya bagi dirinya tetapi lingkungannya,

“Dengan kegiatan ini menjadi transformasi pembelajaran bagi mahasiswa tidak sekedar berfokus pada kecerdasan intelektual tapi pengembangan multiple intelligent, memiliki karakter kuat, terlebih kini mahasiswa dituntut menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet (agile learner) dalam konteks Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” imbuh Putri. (pr/rd2)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

Sumber: Jogjakartanews

Kuliah Online Kolaborasi Biro Psikologi UP45 dan Action Kita : Pendidikan Karakter Anak Peduli Lingkungan

Biro psikologi UP45 bekerja sama dengan Komunitas Psikologi Action Kita melaksanakan kuliah online yang ke dua dengan tema “Pendidikan Karakter Anak Peduli Lingkungan” pada Minggu, 19 April 2020. Kuliah online ini diikuti oleh orang tua muda, guru, praktisi pendidikan dan masyarakat umum. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Febriyanti Angelia Ginting, S.Pd., M.Sc. (Dosen Teknik Lingkungan UP45 dan Pemerhati Lingkungan) dan Sapta Kurniawati, M.Psi (Dosen Psikologi UP45, Praktisi Pendidikan, dan Konselor).

            Pada kegiatan ini, Febri memaparkan bahwa ada 18 butir nilai-nilai dalam pendidikan karakter dan diperlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Salah satunya adalah metode keteladanan dan metode pembiasaan. Tujuan dari pendidikan lingkungan hidup adalah mengubah perilaku individu menjadi perilaku yang positif terhadap lingkungan. “Untuk membentuk karakter anak peduli lingkungan maka orang tua harus memberikan contoh terlebih dahulu mengingat anak adalah peniru yang ulung. Pada usia dini akan lebih mudah membentuk karakter anak karena anak lebih cepat menyerap perilaku dari lingkungan sekitarnya” lanjut Febri.

Lebih lanjut Febri menjelaskan bahwa karakter peduli lingkungan juga bisa berdampak pada pengambilan keputusan oleh anak ketika dewasa. Salah satunya dikarenakan sejak dini sudah dididik untuk bertanggung jawab dengan sampahnya sendiri dan terpatri di dalam dirinya sehingga ketika dewasa anak akan bertanggung terhadap keputusan-keputusan yang diambil.

Sapta menambahkan bahwa salah satu efek yang akan terjadi bila seorang anak belajar menjaga lingkungan adalah anak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dalam sebuah kelompok. “Di situ akan terlihat kemampuan anak dalam menyampaikan informasi, perkembangan bahasanya akan jauh lebih meningkat apalagi untuk anak usia dini, bagaimana dia belajar merencanakan kemudian membimbing rekannya sendiri, dan memonitor perilaku dari mereka sendiri. Hal ini terjadi ketika anak itu dilibatkan pada proses di dalam sebuah kelompok atau lingkungan sehingga kemampuan kognitifnya berkembang maksimal” tambah Sapta.

“Dengan kita memahamkan tentang peduli lingkungan untuk karakter anak efeknya sangat luar biasa. Efek positif bukan hanya sekadar tempat menjadi bersih saja sebenarnya di situ adalah proses pengelolaan diri secara sosial dan itu akan berkembang sehingga kecerdasan sosial itu akan muncul” tambah Sapta.

“Salah satu contoh yang bisa dilakukan orang tua agar anak peduli terhadap lingkungan adalah dengan mengajak anak menanam tanaman atau pohon, membuang sampah pada tempatnya, hemat menggunakan air dan listrik, mematikan keran air setelah selesai mandi, tidak menyalakan lampu saat hari masih terang, dan masih banyak hal lainnya” ungkap Febri.

Sapta memaparkan ada beberapa tahapan pengenalan lingkungan sesuai usia anak dan sangat penting memahaminya karena tidak mungkin mengenalkan lingkungan dengan bahasa orang dewasa kepada anak yang berusia 2 tahun. Tahap pertama, sensori motori di bawah usia 2 tahun. Pada usia ini anak proses membangun pemahaman tentang dunia dan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman dari sensornya. Kedua, tahap pra operasional, usia 2-7 tahun dimana anak sudah mulai memahami makna dan simbol. Pada tahap ini anak bisa diajarkan misalnya bangun tidur membersijkan diri dan tempat tidur, menyapu kamar, sambil memberikan reward disertai penguatan postif dan bersifat menyenangkan. Membuang sampah pada tempatnya, menyiram tanaman, menjaga tanaman, dan hal lainnya. Tahap ketiga adalah Tahapan operasional konkret, usia 7-11 tahun. Anak-anak mampu diajak diskusi dan berpikir logis dan mampu menerapkan dan memberikan intruksi. Orang tua mampu menerapkan hal-hal yang bersifat kesepakatan misalnya apa yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan rumah.

Tahap ke empat, operasi formal yaitu mampu berpikir formal, usia 11 tahun ke atas. Kemampuan berpikir anak sudah logis dan dapat menarik kesimpulan dari informasi. Anak mampu diajak berdiskusi efek jika tidak membuang sampah pada tempatnya. “Pada tahap ini anak seharusnya jauh lebih baik dari usia di bawahnya” tandas Sapta.

Di akhir kuliah, Febri dan Sapta mengajak orang tua untuk konsisten melakukan kegiatan-kegiatan tersebut terus menerus hingga menjadi kebiasaan dan budaya bagi anak.

Kuliah Online Psikologi UP45: Menggali Potensi dan Kecerdasan Anak

Biro psikologi UP45 bekerja sama dengan Komunitas Psikologi Yogyakarta, Action Kita melaksanakan kuliah online dengan tema “Menggali Potensi dengan Memahami Kecerdasan Anak” (11/04/2020). Kuliah online ini diikuti lebih dari 200 peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga, guru, mahasiswa, dan masyarakat umum lainnya dari Yogyakarta, Ciamis, Bandung, dan Arab Saudi. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Sapta Kurniawati, M.Psi yang merupakan Dosen Psikologi UP45, Praktisi Pendidikan, dan Konselor.

            Pada kuliah online ini, Sapta memaparkan bahwa dengan tema yang ada Biro psikologi UP45 dan Action Kita berharap aktivitas belajar bisa dilakukan dengan mudah dan mampu menciptakan suasana yang saling berbagi dalam menciptakan belajar yang efektif dan menyenangkan.

“Pandemi covid 19 membuat semua mengubah kebiasaan sebagai makhluk sosial maupun individu. Proses menjaga diri, orang lain dan lingkungan dalam proses harus berada di dalam rumah dalam waktu yang sangat lama. Setiap manusia beradaptasi dengan mengkondisikan dan aktivitas di luar kebiasaan. Salah satunya adalah belajar tanpa harus bertemu secara fisik” kata Sapta.

Sapta mengungkapkan, “Semua orang tua pada masa pandemi ini mendadak menjadi guru di rumah dalam jangka waktu yang lama. Proses pembelajaran klasikal di sekolah dan di rumah pasti berbeda. Bisa saja muncul hambatan karena orang tua harus menjelaskan semua materi tanpa modalitas memahami cara dan metode dalam pembelajaran”.

“Hambatan itu bisa menjadi kendala yang membuat semua tertekan, terutama anak mengalami kondisi harus menerima guru baru yang proses menjelaskan tentu berbeda dengan guru di sekolah, mampu lebih baik atau sebaliknya. Semua mengalami stressor yang sangat tidak nyaman karena terlihat kekurangan dalam proses pembelajaran” tandas Sapta.

Sapta menegaskan orang tua terlebih dahulu harus mampu memahami kondisi anak dengan memahami potensi kecerdasan masing-masing sehingga memahami cara belajar yang sesuai dan meningkatkan kemampuan anak secara maksimal. Contohnya anak kinestetik ketika memahamkan pembelajaran tentu tidak mampu sekadar dengan auditori mendengarkan suara penjelasan dari orang tua seakan sebagai angin lewat saja. “Hal ini dapat diantisipasi orang tua dengan memahami model pembelajaran yang menyenangkan untuk buah hatinya dalam kondisi pandemic” tutup Sapta.

Dalam kesempatan yang berbeda, Sapta mengungkapkan bahwa dana yang terkumpul dari kuliah online ini 100% akan diberikan kepada masyarakat dhuafa yang terkenai dampak wabah covid 19.

Peduli Dampak Corona, Biro Psikologi UP45 dan Komunitas Psikologi Action Kita Galang Dana

Biro Psikologi UP45 bersama Komunitas Psikologi Action Kita berkomitmen melakukan penggalangan dana bagi masyarakat tidak mampu yang tidak dapat melakukan aktivitas dan kesulitan mencari nafkah akibat dampak covid 19. Dari dana yang terkumpul dibelikan sembako dan 50 pack nasi box yang dibagikan kepada 36 KK. Pembagian sembako dan nasi box ini dilakukan pada 10 april 2020 di Dusun Gemawang dan Pogung Rejo Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Yogyakarta.

Sapta Kurniawati, M.Psi selaku dosen dan tim Biro Psikologi UP45 menjelaskan bahwa proses pembagian sembako dan nasi box dilakukan secara bertahap untuk menghindari kerumunan masyarakat pada saat penerima bantuan. Program physical distancing tetap harus ditegakkan untuk menjaga diri, orang lain dan lingkungan walaupun pada saat pembagian sembako penerima donasi terlihat belum konsisten dengan penggunaan masker dan physical distancing.

Sapta menambahkan bahwa virus corona yang semakin mewabah terus menerus berdampak pada semua dunia usaha dan masyarakat terkena imbasnya. “Program lockdown yang dilakukan oleh masyarakat dengan harapan meminimalisir penyebaran virus corona jika tidak disertai dengan pemenuhan kebutuhan pokok tidak akan efektif”, tambah Sapta. Menurut Sapta langkah ini masih belum bisa ditegakkan masyarakat secara maksimal dan harus terus disosialisasikan kepada masyarakat dengan media online dan sosial.

“Biro psikologi UP45 dan Komunitas Psikologi Action Kita akan terus menggalang donasi melalui kuliah online yang akan dilakukan 1-2 pekan sekali hingga wabah covid 19 berakhir. Semoga bantuan kecil ini mampu membuat senyum penerima donasi dan pemberi donasi. Berbagi itu memang indah dan membahagiakan” tutup Sapta.

Kuliah Online Kolaborasi Biro Psikologi UP45 dan Action Kita : Pendidikan Karakter Anak Peduli Lingkungan

Biro psikologi UP45 bekerja sama dengan Komunitas Psikologi Action Kita melaksanakan kuliah online yang ke dua dengan tema “Pendidikan Karakter Anak Peduli Lingkungan” pada Minggu, 19 April 2020. Kuliah online ini diikuti oleh orang tua muda, guru, praktisi pendidikan dan masyarakat umum. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Febriyanti Angelia Ginting, S.Pd., M.Sc. (Dosen Teknik Lingkungan UP45 dan Pemerhati Lingkungan) dan Sapta Kurniawati, M.Psi (Dosen Psikologi UP45, Praktisi Pendidikan, dan Konselor).

Pada kegiatan ini, Febri memaparkan bahwa ada 18 butir nilai-nilai dalam pendidikan karakter dan diperlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Salah satunya adalah metode keteladanan dan metode pembiasaan. Tujuan dari pendidikan lingkungan hidup adalah mengubah perilaku individu menjadi perilaku yang positif terhadap lingkungan. “Untuk membentuk karakter anak peduli lingkungan maka orang tua harus memberikan contoh terlebih dahulu mengingat anak adalah peniru yang ulung. Pada usia dini akan lebih mudah membentuk karakter anak karena anak lebih cepat menyerap perilaku dari lingkungan sekitarnya” lanjut Febri.

Lebih lanjut Febri menjelaskan bahwa karakter peduli lingkungan juga bisa berdampak pada pengambilan keputusan oleh anak ketika dewasa. Salah satunya dikarenakan sejak dini sudah dididik untuk bertanggung jawab dengan sampahnya sendiri dan terpatri di dalam dirinya sehingga ketika dewasa anak akan bertanggung terhadap keputusan-keputusan yang diambil.

Sapta menambahkan bahwa salah satu efek yang akan terjadi bila seorang anak belajar menjaga lingkungan adalah anak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dalam sebuah kelompok. “Di situ akan terlihat kemampuan anak dalam menyampaikan informasi, perkembangan bahasanya akan jauh lebih meningkat apalagi untuk anak usia dini, bagaimana dia belajar merencanakan kemudian membimbing rekannya sendiri, dan memonitor perilaku dari mereka sendiri. Hal ini terjadi ketika anak itu dilibatkan pada proses di dalam sebuah kelompok atau lingkungan sehingga kemampuan kognitifnya berkembang maksimal” tambah Sapta.

“Dengan kita memahamkan tentang peduli lingkungan untuk karakter anak efeknya sangat luar biasa. Efek positif bukan hanya sekadar tempat menjadi bersih saja sebenarnya di situ adalah proses pengelolaan diri secara sosial dan itu akan berkembang sehingga kecerdasan sosial itu akan muncul” tambah Sapta.

“Salah satu contoh yang bisa dilakukan orang tua agar anak peduli terhadap lingkungan adalah dengan mengajak anak menanam tanaman atau pohon, membuang sampah pada tempatnya, hemat menggunakan air dan listrik, mematikan keran air setelah selesai mandi, tidak menyalakan lampu saat hari masih terang, dan masih banyak hal lainnya” ungkap Febri.

Sapta memaparkan ada beberapa tahapan pengenalan lingkungan sesuai usia anak dan sangat penting memahaminya karena tidak mungkin mengenalkan lingkungan dengan bahasa orang dewasa kepada anak yang berusia 2 tahun. Tahap pertama, sensori motori di bawah usia 2 tahun. Pada usia ini anak proses membangun pemahaman tentang dunia dan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman dari sensornya. Kedua, tahap pra operasional, usia 2-7 tahun dimana anak sudah mulai memahami makna dan simbol. Pada tahap ini anak bisa diajarkan misalnya bangun tidur membersijkan diri dan tempat tidur, menyapu kamar, sambil memberikan reward disertai penguatan postif dan bersifat menyenangkan. Membuang sampah pada tempatnya, menyiram tanaman, menjaga tanaman, dan hal lainnya. Tahap ketiga adalah Tahapan operasional konkret, usia 7-11 tahun. Anak-anak mampu diajak diskusi dan berpikir logis dan mampu menerapkan dan memberikan intruksi. Orang tua mampu menerapkan hal-hal yang bersifat kesepakatan misalnya apa yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan rumah.

Tahap ke empat, operasi formal yaitu mampu berpikir formal, usia 11 tahun ke atas. Kemampuan berpikir anak sudah logis dan dapat menarik kesimpulan dari informasi. Anak mampu diajak berdiskusi efek jika tidak membuang sampah pada tempatnya. “Pada tahap ini anak seharusnya jauh lebih baik dari usia di bawahnya” tandas Sapta.

Di akhir kuliah, Febri dan Sapta mengajak orang tua untuk konsisten melakukan kegiatan-kegiatan tersebut terus menerus hingga menjadi kebiasaan dan budaya bagi anak.

Tingkatkan Tata Kelola Usaha, Pemdes Kraguman Kerjasama dengan UP45 Adakan Pelatihan UMKM

Pemerintah Desa Kraguman Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten bekerjasama dengan Pusat Studi Kebijakan, Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat (PSKPPM) Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP45) mengadakan Pelatihan Penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bagi  warga Desa Kraguman di Pendopo Desa Kraguman, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten pada Jum’at (10/1/2020) siang.

Kepala Desa Kraguman, Sunaryo dalam sambutannya menyampaikan  bahwa pelatihan ini dimaksudkan untuk menigkatkan ketrampilan manajemen usaha bagi pelaku UMKM  agar terus maju dan berkembang dalam menjalankan usahanya. “Saat krisis moneter melanda, usaha UMKM ini terbukti tetap hidup dan menjadi tiang penyangga ekonomi. Pelaku UMKM adalah pahlawan ekonomi yang tak kenal menyerah dan putus asa. Pelaku UMKM harus maju dan berkembang untuk menjalankan usahanya.” tuturnya.

Rangkaian kegiatan ini selain pelatihan UMKM juga diserahkan bantuan dana penguatan modal usaha bagi 25 pelaku UMKM Desa Kraguman, Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten.  Untuk Pelatihan Penguatan UMKM sebagai nara sumber yaitu Djoko Wiyono SE MM, Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Djoko Wiyono menjelaskan bahwa, ”Kunci sukses dalam berwirausaha terletak pada mental kita berwirausaha yaitu keuletan dan kesabaran. Jadi sebetulnya ada modal, ada fasilitas dan lain sebagainya hanya sebagai pelengkap. Selama mental kita tidak kuat, susah untuk mencapai kesuksesan. Pelaku usaha harus mampu menyiapkan mental untuk menghadapi resiko terhadap kendala-kendala yang ada. Pelaku usaha harus maju terus tidak surut akan kendala yang dihadapi.”

Lebih lanjut Djoko Wiyono memaparkan bahwa pelaku wirausaha juga harus selalu memperbaiki apa yang telah kita lakukan. Hal tersebut dapat menyangkut tentang produk, harga, distribusi, promosi, produksi, keuangan dan sumber daya manusianya. Salah satunya menyangkut produk. Pelaku wirausaha harus mampu memanfaatkan dan membaca sebuah peluang. Selain itu, pelaku wirusaha juga perlu inovatif dan kreatif untuk menciptakan nilai tambah dari sebuah produk. “Limbah kayu kalau jatuh ditangan orang kreatif jadi produk kerajinan tapi kalau tidak, ya, hanya jadi sampah cuma dibakar. Intinya, wirausaha itu harus kreatif, inovatif membuat sesuatu yang unik. Pelaku UMKM kalau menjual barang atau jasa yang unik itu mudah tapi kalau barangnya sama susah. Jadi, inovasi dari sebuah keunikan adalah hal yang penting jika ingin sukses usahanya. Jika produk kita unik jadi mudah dikenali. Keunikan itu dapat  dari pelayanannya, produknya, kemasannya dan lain sebaainya,” paparnya.

Sedangkan Sekretaris PSKPPM UP45, Nurhadi, MPA disela-sela mengikuti kegiatan pelatihan menyatakan program pemerintah desa berupa bantuan dana bagi pelaku UMKM dan pelatihan penguatan manajemen UMKM sangatlah strategis dan diharapkan mampu mengembangkan kapasitas manajemen usaha UMKM.

“Bantuan dana dari pemerintah desa seperti ini dapat menjadi akselerator usaha bagi pelaku usaha. Namun, pelaku usaha juga harus memanfaatkan dana tersebut untuk hal-hal yang produktif. Selain itu, pelaku UMKM harus terus menerus mencermati kemajuan pengelolaan usahanya. Perlu terus menvalidasi terkait kualitas usahanya. Untuk itu, perlu mengembangkan forum belajar bersama melalui pelatihan atau pertemuan informal bagi pelaku usaha baik basisnya personal maupun komunitas seperti kelompok sadar wisata, kelompok pengrajin maupun Badan Usaha Milik Desa,” pungkasnya.

Setelah kegiatan pelatihan dan diskusi tentang manajemen UMKM, kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan dana penguatan UMKM dan penandatanganan naskah kerjasama antara PSKPPM Fisipol Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta yang dengan Pemerintah Desa Kraguman Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten.

Kalender Akademik 2019/2020

Kalender Akademik Tahun 2019/2020

Berikut adalah kalender akademik untuk tahun ajaran 2019/2020

 

 

KUI & FAKULTAS TEKNIK UP45 MENGGELAR SEMINAR DAN WORKSHOP “IMPLEMENTATION WASTE TO ENERGY TECHNOLOGY FOR YOGYAKARTA, RENEWABLE ENERGY MIX ACHIEVEMENT”

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP45), dalam upaya memberikan kesadaran, pemahaman dan upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan termasuk menggelar seminar dan workshop. Adapun acara berlangsung pada hari Kamis, 14 November 2019, bertempat di Gedung Sukarno, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, Jl. Proklamasi No 1 Caturtunggal, Babarsari, Depok, Sleman Yogyakarta. Tema yang diangkat: “Implementation Waste to Energy Technology for Yogyakarta, Renewable Energy Mix Achievement”. Menghadirkan narasumber Prof. DR. Ir Theo van der Meer dari Universitas Twente Belanda.

Dekan Fakultas Teknik Syamsul Maarif ,ST,MEng  mengatakan “Indonesia dituntut untuk mampu menghadirkan dan menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk ketahanan energi yang berkelanjutan. Tantangan dunia kedepan dalam hal pemenuhan kebutuhan energi dan keharusan menciptakan alternatif  Renewable Energy atau Energi Baru Terbarukan (EBT) memacu UP45 untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Permasalahan sampah yang masih perlu perhatian khusus kita semua juga mendorong UP45 terus berinovasi dengan prinsip waste to energy.” KUI UP45 bekerjasama dengan Fakultas Teknik dimana terlibat dalam kegiatan tersebut Teknik Mesin, Teknik Industri dan Teknik Lingkungan, untuk  menciptakan berbagai inovasi. Beberapa inovasi tersebut bahkan telah memiliki hak paten.

Dalam kesempatan tersebut, Kantor Urusan Internasional Universitas Proklamasi 45 (KUI UP45), Fakultas Teknik UP45 bekerjasama dengam Lembaga PUM Netherlands Senior Expert yaitu sebuah lembaga yang bergerak dibidang pendampingan oleh Expert (ahli) yang merupakan pensiunan ahli dari negara Belanda. Dari kerjasama tersebut, UP45 melalui PUM Netherlands Senior Expert mendatangkan ahli/pakar bidang energi dan lingkungan ke Indonesia yang akan berkegiatan di UP45 sejak tanggal 03 November 2019 sampai dengan 16 November 2019.

Acara diikuti oleh hampir 200 peserta dimana banyak yang berasal dari mahasiswa, dosen, pemerhati lingkungan, pemerintah daerah, pemerintah kecamatan, DLH (Dinas Lingkungan Hidup), perwakilan TPSR. Dalam kesempatan tersebut diberikan penyerahan piagam kepada narasumber Prof Theo Van der Meer, SR Yunanstuti Daud, dan kenang kenangan kepada Pemerintah Kecamatan, sekaligus perwakilan TPSR3 Kalasan. Animo peserta begitu besar, terbukti setiap termin pertanyaan penanya begitu banyak. Acara diikuti dari berbagai prodi, berasal dari dosen baik dari UP45 maupun UPN Veteran, Akprind, ITY, dan berbagai mitra organisasi.

UP45 dan AIBPM Laksanakan Conference of Project Management di Yogyakarta

Universitas Proklamasi 45 bersama dengan Association of International Bussiness & Professional Management (AIBPM) melaksanakan International Conference of Project Management dengan tema Corporate and Business Sustainability in The Global World di Hotel Grand Mecure pada 16-17 November 2019. Conference ini dihadiri 153 peserta dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, dan Kuwait yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan praktisi. Pada event ini, UP45 bertindak sebagai co host.

Keynote speaker dalam dalam kegiatan ini adalah Prof. Uttam Gaulee, Ph.D dari Star Scholarship Network, Dr. Sher Singh Bhakar dari Prestige Institute of Management, dan Dr. Daisy Kee Mui Hung dari Universiti Sains Malaysia.

Menurut Liem selaku President of AIBPM, kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi para akademisi dan mahasiswa dalam menuangkan ide-ide inovatif khususnya dalam bidang bisnis dan manajemen dalam bentuk paper ataupun jurnal ilmiah. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi kegiatan rutin di Jogja dan tahun depan juga bisa dilaksanakan di Jogja. Conference kami berikutnya akan diadakan di India pada tanggal 23 Desember 209, kami berharap peneliti, dosen, dan mahasiswa dapat bergabung di conference AIBPM berikutnya, tambah Liem.

M. Ali Sukrajap selaku Wakil Rektor Bidang Pemasaran dan Kerja sama sekaligus  mengungkapkan, “Kegiatan hari ini telah berjalan dengan baik dan berharap kegiatan ini terus berlangsung di masa yang akan datang di Yogyakarta”.

Senada dengan yang disampaikan Ali, Ira Kristiana selaku ketua Panitia juga mengungkap kegiatan ini berjalan lancar dan sangat menarik bahkan banyak presenter yang ingin mempresentasikan presentasinya lebih lama dari waktu yang sudah ditentukan. “Selanjutnya kami akan melaksanakan conference-conference di dalam maupun di luar negeri. “Jurnal-jurnal yang sudah dipresentasikan akan di publikasikan di International Journal of Supply Chain (Scopus Q4), Journal of International Students (Section Bahasa Scopus Q2), Opcion (Scopus Q3): Multidiciplinary Topic, Utopia (Scopus Q2): Multidiciplinary Topic, Kasmera (Scopus Q3): Health Topic, Journal of Advanced Research in Dynamical and Control Systems-JARDS (Scopus Q4): Engineering, Computer Science, Related Topic, and International Journal of Applied Bussines and International Management (DOAJ, CrossREF, Google)” tutup Ira.