Tingkatkan Tata Kelola Usaha, Pemdes Kraguman Kerjasama dengan UP45 Adakan Pelatihan UMKM

Pemerintah Desa Kraguman Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten bekerjasama dengan Pusat Studi Kebijakan, Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat (PSKPPM) Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP45) mengadakan Pelatihan Penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bagi  warga Desa Kraguman di Pendopo Desa Kraguman, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten pada Jum’at (10/1/2020) siang.

Kepala Desa Kraguman, Sunaryo dalam sambutannya menyampaikan  bahwa pelatihan ini dimaksudkan untuk menigkatkan ketrampilan manajemen usaha bagi pelaku UMKM  agar terus maju dan berkembang dalam menjalankan usahanya. “Saat krisis moneter melanda, usaha UMKM ini terbukti tetap hidup dan menjadi tiang penyangga ekonomi. Pelaku UMKM adalah pahlawan ekonomi yang tak kenal menyerah dan putus asa. Pelaku UMKM harus maju dan berkembang untuk menjalankan usahanya.” tuturnya.

Rangkaian kegiatan ini selain pelatihan UMKM juga diserahkan bantuan dana penguatan modal usaha bagi 25 pelaku UMKM Desa Kraguman, Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten.  Untuk Pelatihan Penguatan UMKM sebagai nara sumber yaitu Djoko Wiyono SE MM, Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Djoko Wiyono menjelaskan bahwa, ”Kunci sukses dalam berwirausaha terletak pada mental kita berwirausaha yaitu keuletan dan kesabaran. Jadi sebetulnya ada modal, ada fasilitas dan lain sebagainya hanya sebagai pelengkap. Selama mental kita tidak kuat, susah untuk mencapai kesuksesan. Pelaku usaha harus mampu menyiapkan mental untuk menghadapi resiko terhadap kendala-kendala yang ada. Pelaku usaha harus maju terus tidak surut akan kendala yang dihadapi.”

Lebih lanjut Djoko Wiyono memaparkan bahwa pelaku wirausaha juga harus selalu memperbaiki apa yang telah kita lakukan. Hal tersebut dapat menyangkut tentang produk, harga, distribusi, promosi, produksi, keuangan dan sumber daya manusianya. Salah satunya menyangkut produk. Pelaku wirausaha harus mampu memanfaatkan dan membaca sebuah peluang. Selain itu, pelaku wirusaha juga perlu inovatif dan kreatif untuk menciptakan nilai tambah dari sebuah produk. “Limbah kayu kalau jatuh ditangan orang kreatif jadi produk kerajinan tapi kalau tidak, ya, hanya jadi sampah cuma dibakar. Intinya, wirausaha itu harus kreatif, inovatif membuat sesuatu yang unik. Pelaku UMKM kalau menjual barang atau jasa yang unik itu mudah tapi kalau barangnya sama susah. Jadi, inovasi dari sebuah keunikan adalah hal yang penting jika ingin sukses usahanya. Jika produk kita unik jadi mudah dikenali. Keunikan itu dapat  dari pelayanannya, produknya, kemasannya dan lain sebaainya,” paparnya.

Sedangkan Sekretaris PSKPPM UP45, Nurhadi, MPA disela-sela mengikuti kegiatan pelatihan menyatakan program pemerintah desa berupa bantuan dana bagi pelaku UMKM dan pelatihan penguatan manajemen UMKM sangatlah strategis dan diharapkan mampu mengembangkan kapasitas manajemen usaha UMKM.

“Bantuan dana dari pemerintah desa seperti ini dapat menjadi akselerator usaha bagi pelaku usaha. Namun, pelaku usaha juga harus memanfaatkan dana tersebut untuk hal-hal yang produktif. Selain itu, pelaku UMKM harus terus menerus mencermati kemajuan pengelolaan usahanya. Perlu terus menvalidasi terkait kualitas usahanya. Untuk itu, perlu mengembangkan forum belajar bersama melalui pelatihan atau pertemuan informal bagi pelaku usaha baik basisnya personal maupun komunitas seperti kelompok sadar wisata, kelompok pengrajin maupun Badan Usaha Milik Desa,” pungkasnya.

Setelah kegiatan pelatihan dan diskusi tentang manajemen UMKM, kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan dana penguatan UMKM dan penandatanganan naskah kerjasama antara PSKPPM Fisipol Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta yang dengan Pemerintah Desa Kraguman Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten.