Biro Psikologi UP45 Adakan Webinar Self Healing: Berdamai dengan Luka Masa Lalu
Biro Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta mengadakan Webinar Self Healing: Berdamai dengan Luka Masa Lalu pada pukul 13.00-15.00 WIB (30/11/2021). Webinar ini diikuti lebih dari seratus peserta dengan menghadirkan narasumber psikolog yaitu Dra. Muslimah Zahro Romas, S.Psi., M.Si., selaku Dosen Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan Diah Purwita Rini, M.Psi., selaku CEO Miracle Psychology, Inner Beauty Trainer, Yoga Teacher, dan Hypnoterapis.
Webinar ini turut mengundang Rektor UP45 dalam hal ini diwakili oleh Dr. Benedictus Renny See, SH., SE., MH. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dalam sambutannya, Dr. Benedictus Renny See, SH., SE., MH. menyampaikan apresiasi atas semangat para peserta dalam mengikuti webinar. Beliau juga menyampaikan ketertarikannya terkait webinar ini dikarenakan tema yang dibawakan sangat dekat dengan kepribadian manusia.
Webinar berlangsung dengan lancar. Peserta begitu antusias mengikuti arahan narasumber. Dra. Muslimah Zahro Romas, S.Psi., M.Si., dalam paparannya menyampaikan bahwa kunci untuk penyembuhan luka batin salah satunya adalah memaafkan orang yang telah berbuat tidak baik pada diri kita. Perilaku ini akan mudah sekali dilakukan oleh seseorang yang memiliki spiritualitas yang mendalam.
“Padahal memaafkan bukanlah hal yang mudah. Namun, hal ini akan ringan saja jika seseorang memiliki perilaku yang senantiasa berusaha mendekat kepada Tuhannya”, ungkapnya.
Pada materi kedua, Diah Purwita Rini, M.Psi. menyampaikan, “Ada tiga hal dalam menyembuhkan luka batin yaitu berlatih mindfulness, bertumbuh di lingkungan, dan coaching counseling psychotherapy. Banyak orang yang 50% dari hidupnya berfokus pada kecemasan masa depan dan 40% berfokus pada kecemasan masa lalu. Maka ia hanya memiliki kapasitas 10% untuk melalui hari-hari saat ini. Tentu saja seseorang menjadi tidak maksimal dalam melalui hari-harinya.”
“Sejatinya manusia yang belum bisa rileks dalam hidupnya, harus mampu berusaha untuk menyembuhkan hal-hal yang menjadi faktor kekalutan pada dirinya. Hal ini dapat dilakukan dengan mindfulness, yaitu perhatian pada segala situasi yang terjadi. Dengan memberi perhatian penuh, maka seseorang mampu menjalani hari-harinya dengan menyenangkan dan segar kembali”, tutupnya.