IN MEMORIAM BJ HABIBIE:” FROM MR CRACK UNTIL ROMANTIC PERSON: HABIBIE & AINUN” (HARMONIZING HEAD, HEART, AND HAND) UNTUK KEPULANGAN MAHASISWA ASING UP45
Dalam rangka memperingati hari “Kebangkitan Teknologi 2019” dan upaya mengenang wafatnya Presiden ke 3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie yang meninggal pada tanggal 11 September 2019, maka Kantor Urusan Internasional Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta bekerjasama dengan Panin Daiichi Life Cabang Yogyakarta menggelar Pembekalan Kepulangan Mahasiswa Asing bertema “IN MEMORIAM BJ HABIBIE: from MR CRACK until Romantic person: Habibie & Ainun (HARMONIZING HEAD, HEART, AND HAND)”. Acara yang yang berlangsung pada hari Sabtu, 21 September 2019 pukul 09.00-12.00 WIB dibuka oleh Rektor UP45 dalam hal ini diwakili oleh Asisten Wakil Rektor III Febriyanti Angelia Ginting, S.Pd., M.Sc. Dalam kegiatan ini dilakukan pemutaran film Habibie Ainun serta video profile BJ Habibie. Tidak sekedar wahana ramah tamah saja, tetapi acara ini sekaligus mengenang sosok Presiden ke 3 RI, dengan cara meneladani berbagai kiprah beliau. Dalam kesempatan ini hadir sekaligus memberikan materi Wakil Rektor I Syamsul Maarif, ST, M. Eng, Wakil Rektor II Dewi Handayani,SPsi,MPsi psikolog, Wakil Rektor III Muhamad Ali Sukrajap, SE, MBA. Acara dipandu oleh Direktur Kantor Urusan Internasional UP45 Rr. Putri Ana Nurani, SS., MM sebagai moderator. Para narasumber memberikan pembekalan bagi mahasiswa asing yang akan diwisuda Oktober 2019, agar siap menghadapi tantangan kehidupan baik ketika terjun ke dunia kerja ataupun bersosialisasi di masyarakat melalui program soft skill dan hard skill. Harapannya dengan motivasi ini, para alumni mampu bersaing di dunia kerja dan terjun ke masyarakat artinya nilai-nilai UP45 terpatri dalam diri mereka. Sehingga goal terakhir adalah adanya rasa cinta para alumni kepada almamaternya (universitasnya), dengan sendirinya para alumni akan memberikan informasi positif tentang UP45 dan mengajak keluarga, teman, saudaranya di negaranya untuk berkuliah di UP45.
Menyadari pentingnya teknologi sebagai kunci dalam membangun Indonesia yang maju dan mandiri maka panitia pembekalan kepulangan mahasiswa asing kali ini menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional menjadi momentum pembangunan Sumber Daya Manusia berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam lingkup civitas UP45. Terlebih pembangunan sumber daya manusia menjadi pilar penentu keberhasilan Indonesia, untuk bersaing secara global. Sehingga sumber daya manusia memiliki kompetensi yang optimal. Menghadapi era Industri bukan hanya 4.0, tetapi society 5.0, generasi milenial Indonesia harus menjadi SDM yang hebat, (dimana pemerintah Jepang sendiri sudah memperkenalkan Society 5.0 masyarakat 5.0 dimana teknologi digital diaplikasikan dan berpusat pada kehidupan manusia). Febriyanti Ginting menghimbau agar generasi muda meneladani Habibie sebagai guru bangsa dan mampu memanfaatkan teknologi untuk kepentingan negara dan bangsa. Dalam menggunakan teknologi, harus bersifat produktif dan positif, dengan tidak melupakan iman dan taqwa.
Dewi Handayani, SPsi,MPsi mengatakan Presiden BJ Habibie merupakan sosok panutan bangsa, lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, menempuh kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Rhenish Westfalische Technishce Hochschule, Jerman. Semasa hidupnya, Habibie juga memberikan kontribusi penting bagi negara, khususnya di bidang teknologi. BJ Habibie atau yang kerap di sapa Rudy oleh kerabat dan keluarga dekatnya ini merupakan putra terbaik yang dimiliki Indonesia. Lelaki kelahiran Parepare pada 25 Juni 1936 ini juga disebut sebagai Bapak Teknologi Bangsa.
Dewi Handayani mencoba untuk menggali lebih jauh kepribadian BJ Habibie. Manusia itu memiliki berbagai macam sifat yang akan mencerminkan kepribadiannya. Ada 3 jenis kepribadian umum pada manusia (personality) yaitu Introvert (Introversion), Ambievert (Ambiversion) dan Extrovert (Extraversion). Introvert atau Introversion adalah kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Manusia lebih cenderung menutup diri dari kehidupan luar, lebih banyak berpikir dan lebih sedikit beraktifitas. Extrovert atau Extraversion merupakan kebalikan dari Introvert. Manusia dengan kepribadian extrovert lebih berkaitan dengan dunia di luar manusia tersebut. Jadi manusia yang memiliki sifat extrovert ini lebih cenderung membuka diri dengan kehidupan luar. Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang memiliki 2 kepribadian, yaitu Introvert dan Extrovert. Manusia dengan kepribadian ambievert dapat berubah-ubah dari introvert menjadi extrovert, atau sebaliknya. Memiliki kepribadian ambievert ini bisa dibilang baik, karena manusia tersebut bisa fleksibel untuk beraktifitas sebagai introvert ataupun extrovert, serta dapat berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik. Tidak seperti Introvert yang susah bergaul dengan Extrovert dan sebaliknya . Namun, kekurangan dari kepribadian ini, karena memiliki kepribadian di antara introvert dan extrovert, orang dengan kepribadian ambievert jadi sering terlihat moody, karena sifatnya yang sering berubah-ubah.
“Tipe kepribadian introvert ekstrovert tertutup dan terbuka, ada satu lagi tipe kepribadian yang berada ditengah tengah yaitu ambievert. Pribadi penyeimbang yaitu pribadi yang mudah tenggelam dalam lautan buku. saat bersosialisasi menjadi komunikator menjadi pembicara yang baik dan saat menjadi introvert pendengar yang baik. Dilihat dari sisi kepribadian Habibie, menjadi pribadi yang romantic, romantic person suami yang baik, bapak yang luar biasa sangat menyayangi pasangan dan sebagai tokoh bangsa, demikian disampaikan Dewi”.
Syamsul Maarif,ST,MEng, semasa hidupnya, Habibie menempuh pendidikan bukan hanya di Indonesia, tapi sampai ke negeri Jerman, Eropa, dan berhasil meraih gelar doktoral di Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen pada 1960. Kejeniusan Habibie membuatnya mendapat banyak julukan. Sebelum naik menjadi presiden menggantikan Soeharto, Habibie sebelumnya menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi pada periode 19 Maret 1978 hingga 16 Maret 1998. Selama menjabat, Habibie menoreh banyak prestasi yang diakui dunia, salah satunya melahirkan pesawat N-250 Gatotkaca. Pesawat ini melakukan penerbangan perdana pada 10 Agustus 1995. Selanjutnya, Habibie juga pernah menciptakan suatu rancangan pesawat DO-31, pesawat dengan teknologi baling-baling yang bisa mendarat dan tinggal landas secara vertikal. Rancangan tersebut kemudian dibeli oleh Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. Banyaknya penghargaan serta prestasi yang diperoleh BJ Habibie semasa kariernya, membuat dia kerap disebut Bapak Teknologi Indonesia.
Syamsul Maarif menambahkan “didunia BJ Habibie mendapat julukan Mr. Crack. Julukan ini diterimanya setelah menemukan teori fenomena kelelahan (fatique) pada konstruksi pesawat.Temuan tersebut kemudian menjadikan Habibie sebagai pencetus keretakan (crack progression on random). Rumusan tersebut kemudian dinamakan Faktor Habibie. Teori itu juga dijadikan sebagai landasan ilmu bagi ilmuan aerodinamika dunia.”
Muhamad Ali Sukrajap: “Dimasa kecil Habibie memiliki hobi belajar, sejak kecil habibie sebagai seorang pembelajar, sampai kuliah kemudian punya pengalaman diluar negeri, karir bagus dijerman, bahkan dipercaya menjadi menteri. Selain hobi belajar Habibie juga merantau, ketika ada kemauan Habibie hijrah atau merantau untuk kuliah. Kenapa perlu mindset sejak dini dilatih. Ada 5 hal untuk merencanakan masa depan, mau apa setelah kuliah , yaitu lulus 4 tahun. Kuliah melalui 4 tahap masuk kuliah, lulus, masuk kedunia nyata, melanjutkan kuliah, bekerja,berwiraswasta. Saat ini 1000 orang sarjana banyak menganggur, sehingga perlu adanya strategi bagaimana berkuliah selama 3 tahun atau 5 tahun bagi mahasiswa fakultas teknik, perlu adanya kerja praktik diperusahaan minyak.” Muhamad Ali mengajak mahasiswa untuk perbanyak membaca buku, buku apa saja, ebook, buku biografi orang sukses agar kita termotivasi punya triks dan cara bagaimana menjadi sukses. Dengan membaca buku biografi harapannya menjadi fastrack atau jalur cepat bagi mahasiswa agar sukses tidak perlu mengalami kegagalan. Berikutnya Berani merantau; orang yang merantau dihadapkan pergaulan yg berbeda. berteman dengan siapa saja, menjaga pergaulan yang baik, buka wawasan dan bertemu, agar sukses dimasa depan, selanjutnya jangan lupa pilih teman dan perbanyak pengalaman dengan organisasi dan magang. Selanjutnya cerdas mengelola keuangan secara pribadi.
Drs. Anton Eknaton, MHum perwakilan dari Panin Dai ichi life menceritakan tentang sekelumit kiprah Habibie didunia pemerintahan/ politik. BJ Habibie dilantik menjadi Presiden ke-3 Republik Indonesia untuk menggantikan Soeharto yang lengser pada 1998. Pada masa kepemimpinannya tersebut, Habibie melakukan gebrakan baru semasa kepemimpinannya. Salah satu yang paling fenomenal adalah pemulihan sektor ekonomi serta meredakan kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.Hal ini menjadi angin segara bagi perusahaan media massa, karena dapat beroperasi kembali. Undang-Undang Otonomi daerah juga berhasil meredam gejolak disintegrasi sosial yang diwariskan era Orde Baru. Hal inilah yang membuat BJ Habibie kemudian dijuluki Bapak Demokrasi Indonesia.
Anton Eknaton mengatakan “mahasiswa harus belajar learning to know, learning to be (belajar menjadi diri sendiri); bagaimana profesi, cita cita kamu, berikutnya belajar melakukan (learning to do): action, tidak hanya ceramah, vision, passion action; learning to live together (belajar hidup bersama) pembentukan karakter, inilah 4 pilar pendidikan UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization).
Dalam kesempatan ini, turut hadir perwakilan dosen berbagai program studi, kepala unit atau bagian, serta ketua himpunan atau ketua UKM (Unit Kegiatan Masyarakat), Buddies UP45, dan perwakilan dari mitra organisasi. Dalam kesempatan tersebut hadir perwakilan mahasiswa asing Fransisco Eric Cantona, Agostinho, sedangkan perwakilan mahasiswa asing yang siap dilepas adalah Leoneto Barros de Jesus dan Zeca Jose Martinho.