Menumbuhkan Motivasi Menulis Pada Anak Melalui Psikologi Berbagi
Motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis dapat meningkat dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang menarik, salah satunya adalah dengan bersifat menyenangkan dan dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Kegiatan menumbuhkan motivasi menulis pada anak sebagai peserta didik terlaksana hasil kerjasama antara Fakults Psikologi UP 45 dengan SD Kristen Kalam Kudus Yogyakarta yang diikuti oleh 165 siswa kelas 1-3. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa sebagai Tim Psikologi UP45, dosen dan para guru pendamping. Begitu pentingnya menumbuhkan motivasi menulis sejak dini pada semua peserta didik maka diadakan acara dengan mengangkat tema “Kegiatan menulis itu asyik bagi siswa”, demikian diungkapkan oleh Ibu Lily Halim, S.Pd. selaku Kepala Sekolah yang berlokasi di Jl. Jambon No. 41 Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, DIY, pada Kamis 9 Juni 2016.
Berdasarkan hasil penelitian pada beberapa sekolah dasar di Amerika, kemampuan menulis (handwriting) cenderung kurang diutamakan dan sebagian besar sekolah dasar sudah menghilangkan menulis dari kurikulum pengajarannya (Westwood, 2008). Menurut Medwell dan Wray (2007 dalam Westwood, 2008), hal ini terjadi karena menulis dianggap sebagai hal yang dapat dikuasai anak tanpa harus belajar. Padahal, menulis merupakan hal yang cukup rumit karena melibatkan koordinasi persepsi, visual dan motorik. Menulis juga merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai untuk mempermudah penyampaian gagasan dan menunjang keberhasilan berbagai bidang akademis lain (Westwood, 2008).
Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang lebih rumit jika dibandingkan dengan membaca, karena melibatkan berbagai kemampuan sekaligus terutama koordinasi visual – motor dan membutuhkan banyak latihan sehingga menghasilkan suatu tulisan yang runtut dan padu. Menumbuhkan minat terhadap menulis pada anak-anak tentunya tidak mudah. Seorang guru sebagai pendamping anak dalam belajar hendaknya pandai dalam memilih pendekatan, metode, teknik, maupun model pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan aktif, inovatif, kreatif, efektif,menyenangkan, serta bermakna bagi siswa. Demikian Dr. Arundati Shinta beserta Tim Psikologi UP45 memadukan antara bercerita dan menggambar untuk menumbuhkan minat siswa dalam menulis.
Anak-anak diminta menuliskan cita-citanya. Selanjutnya menuliskan alasan mengapa mereka memilih cita-cita tersebut. Para siswa kemudian dibimbing untuk menceritakan tentang apa saja yang mereka ketahui teentang profesi yang dicita-citakan tersebut. Seperti tentang pakaian seragam dan alat yang digunakan. Pada akhir kegiatan para siswa diajak untuk berani tampil di depan teman-temannya untuk menceritakan tentang apa yang telah mereka tuliskan. ”Agar anak-anak mau dan terbiasa menulis, maka arahkan mereka untuk menceritakan tentang apa yang mereka ketahui dan impikan”, demikian dijelaskan oleh ibu Shinta. (W.W)