Saham tambang menggerus tenaga bursa Asia
<div> </div>
<div>
<p style="text-align:justify">TOKYO. Sektor pertambangan menjadi sektor dengan penurunan terdalam pada transaksi pagi ini (24/11) di bursa Asia.</p>
<p style="text-align:justify">Mengutip data<em> Bloomberg</em>, pada pukul 10.17 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1%. Sementara itu, indeks Topix Jepang turun 0,2%.</p>
<p style="text-align:justify">Adapun indeks S&P/ASX 200 Asutralia turun 0,7%, indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2%. Sedangkan indeks Taeix Taiwan turun 0,3%.</p>
<p style="text-align:justify">Sektor tambang tercatat turun 0,3%. Sejumlah saham pertambangan besar yang dilanda aksi jual pagi ini berasal dari Australia. Sebut saja Iluka Resources Ltd dan BHP Billiton Ltd yang mencatatkan penurunan lebih dari 1,7%.</p>
<p style="text-align:justify">Penurunan sektor tambang tak terlepas dari penurunan harga tembaga dan nikel mendekati level terendahnya dalam enam tahun terakhir. Asal tahu saja, harga tembaga diperdagangkan di bawah US$ 4.500 per metrik ton di London. Sementara, harga nikel berfluktuasi mendakati posisi terendahnya sejak 2003.</p>
<p style="text-align:justify">"Sektor komoditas terpukul cukup dalam, yang dipicu oleh kecemasan investor akan pertumbuhan ekonomi global sekaligus isu melimpahnya suplai komoditas. Pelaku pasar mengambil langkah hati-hati," jelas Yogesh Dewan, founder and chief executive officer Hassium Asset Management LLP kepada Bloomberg TV.</p>
<p style="text-align:justify"><strong>Sumber: kontan.co.id</strong></p>
</div>