TAMBANG BATUBARA HAJU MILIK BHP BILLITON ON STREAM 2017
<p style="text-align:justify">PT BHP Billiton membuka tambang batubara Kalimantan Tengah pada pertengahan tahun 2015, 2017 direncanakan tambang tersebut mulai beoperasi.</p>
<p style="text-align:justify">BHP Billiton melalui IndoMet Coal Project membuka tambang batubara baru di Haju di Kalimantan Tengah. Tambang ini diperkirakan memproduksi 1 juta ton batubara pertahun dan kurang lebih 5 juta ton jika sepenuhnya dikembangkan. Ini merupakan rencana BHP Billiton untuk meningkatkan produksi batubara di Indonesia walaupun harga batubara saat ini mengalami trend penurunan.</p>
<p style="text-align:justify">Dalam dua tahun mendatang, perusahaan memprediksikan harga batubara dunia akan rebound.</p>
<p style="text-align:justify">President Director Indomet Coal Mark Small mengatakan pihaknya sedang memulai membuka lahan tambang baru. “Secara pararel kami telah memulai kontruksi dalam PKP2B generasi kedua, dan on stream pada 2017,” ucapnya di Jakarta mengutip The Sydney Morning Herald (7/9).</p>
<p style="text-align:justify">Mark menambahkan IndoMet akan berusaha untuk membuat sebuah metallurgical coal basin berkelas dunia dengan dukungan berbagai kontraktor batubara dan memperkerjakan ribuan orang. Stategi BPH Billiton hanya menambang di Provinsi yang memiliki sumber daya mineral yang sudah terbukti memiliki cadangan besar. “Sampai saat ini kami mengidentifikasi cadangan batubara 1,3 milyar ton (di area pertambangan baru), rencana ekplorasi direncanakan lebih lanjut,” ucapnya.</p>
<p style="text-align:justify">Proyek Indomet menargetkan memperkejarkan 70 persen pegawai dari masyarakat setempat di Kalimantan. “Kami sedang melakukan proses perekrutan, sebanyak 1200 orang (warga Kalimantan) Kami perkerjakan untuk mendukung masyarakat lokal,” ucapnya di forum Austrade.</p>
<p style="text-align:justify">Harga batubara yang jeblok sebagai bagian dari penurunan permintaan global, Mark optimis dengan permintaan batubara di tahun-tahun yang akan datang. Mark menambahkan, Indonesia memiliki banyak peluang bagi perusahaan pertambangan. “Indonesia tempat yang memiliki banyak kesempatan. Tenaga kerja di Indonesia relatif murah dan ada potensi peningkatan produktifitas. Dibandingkan dengan Mongolia yang penmebinya hanya China, Yaman dan Kamboja memiliki peraturan pertambangan yang tertinggal dari Indonesia,” terangnya.</p>
<p style="text-align:justify"> </p>
<p style="text-align:justify"> </p>
<p style="text-align:justify">sumber : www.migasreview.com</p>
<p style="text-align:justify"> </p>
<p style="text-align:justify"> </p>
<p style="text-align:justify"> </p>