MASUK OPEC, RI BISA DAPAT HARGA MINYAK KHUSUS

<p><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/126181_kilang-pertamina-west-madura_663_382.JPG" style="height:230px; width:400px" /></p>

<p>Banyak keuntungan jika bergabung lagi dengan OPEC.</p>

<p style="text-align: justify;">Pengamat mendukung pemerintah Indonesia untuk masuk ke Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau organisasi negara-negara pengekspor minyak. Ada beberapa manfaat yang bisa diambil pemerintah.<br />
<br />
Salah satunya, adalah mendapatkan harga khusus untuk pembelian minyak.<br />
<br />
&quot;Kalau ada tawaran, masuk saja. Saya kira banyak manfaatnya,&quot; kata Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, ketika dihubungi <em>VIVA.co.id</em>, pada Jumat 8 Mei 2015.<br />
<br />
Marwan mengatakan, pemerintah bisa mengambil keuntungan apabila bergabung kepada organisasi negara pengekspor minyak tersebut.<br />
<br />
&quot;Dari situ dioptimalkan kesempatan <em>link </em>untuk mendapatkan jaminan kontrak jangka panjang pengadaan minyak mentah dan BBM (bahan bakar minyak),&quot; kata dia.<br />
<br />
Pemerintah, kata Marwan, juga bisa mendapatkan pengadaan minyak dan BBM dengan harga yang lebih murah. Sebab, pemerintah tak perlu lagi membeli minyak dari<em> trader</em>.<br />
<br />
&quot;Kalau sesama anggota, hubungannya akan lebih dekat. Dengan begitu, (pemerintah) bisa memanfaatkan harga khusus, (mengadakan) kontrak jangka panjang, dan bisa menjadikan OPEC sebagai sarana untuk mengurangi pengadaan BBM dan minyak mentah melalui<em> trader</em>,&quot; kata dia.<br />
<br />
Seperti yang diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, menyebut bahwa Indonesia ditawari oleh OPEC untuk aktif kembali di organisasi tersebut.&nbsp;<br />
<br />
&quot;Sebetulnya, kami sudah ditawari untuk aktif karena Indonesia memang negara penting, meskipun kami bukan <em>net exporter</em>. OPEC yang menawari,&quot; kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, di Kementerian ESDM, Jakarta.<br />
<br />
Memang, kata Sudirman, produksi minyak Indonesia semakin menipis. Meskipun demikian, Indonesia masih dianggap masih bisa menjadi untuk menjadi bagian OPEC.<br />
<br />
&quot;Indonesia bisa menjadi <em>observer</em>, bisa jadi pengamat. Tapi, kami hadir dalam <em>meeting-meeting</em> mereka. Awal-awal sebagai peninjau. Ini kita juga diundang. Yang paling penting adalah bagaimana kita interaksi dengan <em>market</em>,&quot; kata dia.</p>

<div id="__if72ru4sdfsdfrkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>

<div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div>